Abstract:
Sektor pertanian adalah suatu sektor yang dalam kegiatannya mudah
mengalami suatu risiko dan kejadian yang tidak pasti termasuk dalam kegiatan
usahatani padi organik. Dalam menghadapi suatu risiko perlu suatu manajemen
agar risiko ini dapat dikurangi dampaknya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
mengetahui macam risiko dan tingkat risiko, 2) persepsi petani terhadap risiko,
dan 3) manajemen risiko yang dilakukan oleh petani untuk mengurangi risiko.
Penelitian ini dilakukan pada petani padi organik di kecamatan Ngombol
kabupaten Purworejo dengan jumlah sampel sebanyak 32 petani responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik sensus. Metode analisis
penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko yang dihadapi petani padi
organik di kecamatan Ngombol adalah gangguan OPT, cuaca/iklim yang tidak
menentu, konsumen beras organik terbatas, anggota kelompok tani tidak mau
menanam padi organik, antusias petani PETA berkurang, kesehatan petani
terganggu, berkurangnya tenaga kerja, modal usahatani sedikit, dan pengeluaran
kebutuhan petani tinggi. Risiko produksi dan pendapatan adalah tinggi, sedangkan
risiko biaya termasuk risiko rendah. Petani menganggap risiko adalah hal yang
dapat membahayakan usahatani, tetapi dapat dicegah dan dikurangi dampaknya.
Persepsi petani terhadap risiko usahatani padi organik adalah baik. Manajemen
risiko yang dilakukan oleh petani padi organik di kecamatan Ngombol yaitu
dimulai dari petani mengidentifikasi kerusakan yang terjadi dalam usahatani padi
organik, kemudian mencari penyebab kerusakan tersebut. Petani melakukan
beberapa cara untuk mengurangi risiko yang terjadi dalam usahataninya. Strategi
yang dilakukan oleh petani terdapat tiga cara yaitu strategi ex-ante (sebelum
terjadi risiko), interactive (saat terjadi risiko), dan ex-post (setelah terjadi risiko).