Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tahapan membuat produk pengembangan multimedia pembelajaran interaktif untuk diterapkan sebagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada kompetensi sistem transmisi di SMK Muhammadiyah Purwodadi, (2) Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia pembelajaran interaktif system transmisi kelas XII SMK Muhammadiyah Purwodadi, (3) Untuk mengetahui peningkatan Prestasi belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran sistem transmisi di kelas XII SMK Muhammadiyah Purwodadi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah R and D (Research and Development). Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Purwodadi tahun pelajaran 2016/2017, yang berjumlah 26 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik deskripsi presentase.
Dari hasil penelitian dan pengembangan ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Proses pembuatan media pembelajaran interakttif system transmisi ini menggunakan software aplikasi Adobe Flash professional CS 6 secara prinsip merupakan penggabungan teks, gambar, audio dan video yang diintegrasikan membentuk suatu media yang siap pakai, (2) Tahap pengembangan media pembelajaran interakttif system transmisi pada siswa Kelas XII TKR SMK Muhammadiyah Purwodadi telah meliputi pencarian potensi masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, pengujian produk, ujicoba pemakaian dan revisi produk, (3) Prosedur pelaksanaan pembelajaran ystem transmisi pada siswa Kelas XII TKR SMK Muhammadiyah Purwodadi dengan media interaktif, kegiatan dalam prosedur penelitian ini merupakan proses yang berurutan meliputi studi pendahuluan, pengembangan prototipe, dan uji lapangan, (4) Perhitungan statistitik uji beda rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol diperoleh t hitung 3.058 lebih besar dari harga t tabel
1,684. artinya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
