Repository-Universitas Muhammadiyah Purworejo

Pandangan Masyarakat terhadap Upacara Tolakan di Desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Show simple item record

dc.contributor.author Purwanto, Wahid Ibnu
dc.date.accessioned 2018-02-02T02:46:17Z
dc.date.available 2018-02-02T02:46:17Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://repository.umpwr.ac.id:8080/handle/123456789/957
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) prosesi upacara tolakan di Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, (2) makna simbolik sesaji yang digunakan dalam upacara tolakan di Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, (3) pandangan masyarakat dari segi agama, pendidikan, dan kebudayaan pada upacara tolakan di Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kbupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa informan dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini berupa informasi tentang upacara tolakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini yaitu peneliti yang kedudukan peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitian. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data dilakukan dengan pengorganisasian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, (1) prosesi upacara tolakan yaitu, a) bersih lokasi dan pembuatan sesaji, b) membakar dupa atau kemenyan, c) pembacaan mantra-mantra dan do’a, d) ngalap berkah, e) surak-surak, (2) makna simbolik sesaji yang digunakan dalam upacara tolakan merupakan sebuah simbol pelengkap upacara tolakan, a) kembang telon memiliki makna agar manusia meraih tiga kesempurnaan dan kemuliaan hidup yaitu kaya materi, kaya ilmu, kaya kekuasaan, b) bubur mempunyai makna sebagai peringatan kepada cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Hasan, Husen dan juga sebagai lambang asal muasal diri kita yaitu dari ayah dan ibu, c) dupa atau kemenyan bermakna sebagai perantara interaksi antara dunia nyata dan dunia gaib, d) sega kenong mempunyai makna sesaji slametan setiap masing-masing anggota keluarga, e) takir mempunyai makna dalam mengarungi bahtera kehidupan harus menata diri dengan menata pikiran karena laju perjalanan bahtera selalu terombang-ambing mengikuti gelombang kehidupan, f) lauk dan pelengkap merupakan pelengkap sesaji upacara tolakan, (3) pandangan masyarakat terhadap upacara tolakan dalam segi agama bahwa pelaksanaanya tetap tertuju kepada Allah Swt, dalam segi pendidikan terdapat beberapa nilai diantaranya nilai pendidikan budaya, pelestarian tradisi, dan pendidikan sosial, dalam segi kebudayaan upacara tolakan merupakan sebuah tradisi untuk memperpanjang atau nguri-uri budaya Jawa. en_US
dc.publisher PBSJ-FKIP en_US
dc.subject Upacara tolakan. en_US
dc.title Pandangan Masyarakat terhadap Upacara Tolakan di Desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository-UMP


Browse

My Account