Analisis Kesulitan Belajar Geometri Materi Bangun Datar pada Siswa SMP
No Thumbnail Available
Date
2023-12-23
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Abstract
Kesulitan belajar geometri adalah suatu kondisi dimana siswa tidak dapat
belajar secara wajar dan mengalami kelambatan dalam proses belajar khususnya
pada materi geometri, kondisi tersebut disebabkan karena adanya masalah-
masalah yang dialami siswa yang menghambat proses belajar sehingga tidak dapat
belajar sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
mengetahui kesulitan belajar geometri yang dialami siswa SMP Ma’arif
Kalibawang khususnya materi bangun datar dan mengetahui faktor penyebabnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan purposive. Subjek
dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Ma’arif Kalibawang yang sudah
memperoleh materi bangun datar, dan terpilih 2 siswa dengan kategori nilai di
atas KKM dan 2 siswa dengan kategori nilai di bawah KKM. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan tes, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan (1)
mereduksi data (2) penyajian data (3) verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian dengan kategori
nilai di atas KKM mengalami (1) Permasalahan pada penggunaan prosedur dan
konsep (2) Miskonsepsi terhadap proses penyelesaian soal bangun datar yang
bentuknya soal cerita (3) Lemahnya koneksi dan penalaran dalam geometri.
Kemudian subjek dengan kategori nilai di bawah KKM mengalami (1)
Permasalahan pada penggunaan prosedur, konsep, dan prinsip (2) Permasalahan
persepsi dalam memahami jenis-jenis bangun datar (3) Permasalahan penggunaan
deduktif aksiomatif (4) Lemahnya koneksi dan penalaran dalam geometri. Adapun
faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar geometri siswa terdiri dari
minat dan bakat siswa terhadap pembelajaran, serta faktor intelegensi pada siswa
itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, kualitas
pembelajaran, fasilitas/sarana dan prasarana serta metode pembelajaran yang
diterapkan.