Pendidikan Matematika

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 121
  • Item
    Analisis Kesulitan Belajar Geometri Materi Bangun Datar pada Siswa SMP
    (PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-12-23) Ima Fitri Yani
    Kesulitan belajar geometri adalah suatu kondisi dimana siswa tidak dapat belajar secara wajar dan mengalami kelambatan dalam proses belajar khususnya pada materi geometri, kondisi tersebut disebabkan karena adanya masalah- masalah yang dialami siswa yang menghambat proses belajar sehingga tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui kesulitan belajar geometri yang dialami siswa SMP Ma’arif Kalibawang khususnya materi bangun datar dan mengetahui faktor penyebabnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan purposive. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Ma’arif Kalibawang yang sudah memperoleh materi bangun datar, dan terpilih 2 siswa dengan kategori nilai di atas KKM dan 2 siswa dengan kategori nilai di bawah KKM. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan (1) mereduksi data (2) penyajian data (3) verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian dengan kategori nilai di atas KKM mengalami (1) Permasalahan pada penggunaan prosedur dan konsep (2) Miskonsepsi terhadap proses penyelesaian soal bangun datar yang bentuknya soal cerita (3) Lemahnya koneksi dan penalaran dalam geometri. Kemudian subjek dengan kategori nilai di bawah KKM mengalami (1) Permasalahan pada penggunaan prosedur, konsep, dan prinsip (2) Permasalahan persepsi dalam memahami jenis-jenis bangun datar (3) Permasalahan penggunaan deduktif aksiomatif (4) Lemahnya koneksi dan penalaran dalam geometri. Adapun faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar geometri siswa terdiri dari minat dan bakat siswa terhadap pembelajaran, serta faktor intelegensi pada siswa itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, kualitas pembelajaran, fasilitas/sarana dan prasarana serta metode pembelajaran yang diterapkan.
  • Item
    ANALISIS KEMAMPUANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR KOLB
    (PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-12-22) Dwi Wiranti
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar kolb. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Purworejo sebanyak 32 siswa. Dari 32 subjek penelitian dipilih 2 subjek dari masing-masing gaya belajar kolb (diverger, asimilator, konverger, dan akomodator). Instrumen penlitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes uraian, dan wawancara. Angket digunakan untuk mengelompokkan subjek menjadi 4 kelompok tipe gaya belajar, tes uraian digunakan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis, dan wawancara digunakan untuk memperkuat hasil jawaban tes uraian subjek. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukakan bahwa setiap tipe gaya belajar memiliki kamampuan komunikasi matematis yang berbeda-beda pada materi bangun ruang. Siswa dengan tipe gaya belajar akomodator lebih dominan dalam menguasai semua aspek kemampuan komunikasi matematis, siswa tipe gaya belajar diverger menguasai satu aspek kemampuan komunikasi matematis, sedangkan tipe gaya belajar asimilator dan konverger menguasai dua aspek kemampuan komunikasi matematis, yaitu (i) kemampuan menyataka ide-ide matematis berupa informasi yang diketahui, ditanyakan serta mengggambarkan ilustrasi bangun ruang dalam soal dominan dikuasai oleh siswa tipe gaya belajar diverger, asimilator, dan akomdator, (ii) kemampuan menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis berupa rumus volume bangun ruang dominan dikuasai oleh siswa tipe gaya belajar asimilator, konverger dan akomdator, dan (iii) kemampuan menggunakan istilah-istilah dan simbol-simbol matematika untuk memodelkan rumus volume bangun ruang yang digunakan dominan dikuasai oleh siswa tipe gaya belajar konverger dan akomdator.
  • Item
    Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Program Linear Berdasarkan Teori Newman Pada Siswa Kelas XI SMA
    (PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-09-15) Kristina Fatma Wati.
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan dan faktor kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita Program Linear berdasarkan teori Newman pada siswa kelas XI SMA. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pedekatan fenomenologi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 4 Purworejo yaitu 2 siswa dengan kriteria penentuan subjek. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam analisis ini, kesalahan siswa dikategorikan berdasarkan teori Newman. Kerangka dianalisis kemudian dikembangkan berdasarkan analisis kesalahan menurut teori Newman. Uji keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan triangulasi. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan yang menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal cerita pada materi Program Linear yaitu: kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan penulisan jawaban akhir. Kesalahan transformasi yang dilakukan oleh siswa, yaitu kesalahan dalam menggunakan tanda pertidaksamaan dalam mengubah soal cerita menjadi bentuk model matematika. Kesalahan keterampilan proses yang dilakukan oleh siswa, yaitu kesalahan pada saat menentukan titik koordinat, menentukan daerah hasil penyelesaian pada grafik, dan proses perhitungan berupa eliminasi. Kesalahan penulisan jawaban akhir yaitu tidak tepat dalam menuliskan jawaban. Faktor internal yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Program Linear, yaitu siswa kurang terampil dalam membuat model matematika, siswa tidak mengetahui titik koordinat mana yang harus diletakkan digrafik sehingga siswa salah dalam menggambar grafik, siswa tidak teliti dalam proses mengeliminasi untuk menentukan titik potong, lupa menuliskan kesimpulan dan tidak terbiasa menuliskan kesimpulan. Solusi untuk meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika adalah dengan memberikan penguatan kepada siswa bagaimana mengubah soal cerita menjadi bentuk model matematika dan memberikan latihan dalam mengerjakan soal cerita.
  • Item
    Pengembangan Modul Ajar Berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
    (PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-27) Triana Indrasari.
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul ajar berbasis problem based learning yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Penelitian dilaksanakan di SMP pada siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, validasi modul ajar, angket respon, dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis dari segi kelayakan modul ajar yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa modul ajar berbasis problem based learning valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penilaian modul ajar yang dilakukan oleh dua validator ahli menunjukan bahwa modul ajar berbasis problem based learning yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan rata-rata 3,23 yang berarti bahwa modul ajar berbasis problem based learning dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian kepraktisan dari data angket respon siswa untuk uji coba luas diperoleh persentase kepraktisan 86% dengan kriteria sangat praktis, serta angket respon guru diperoleh persentase kepraktisan 85,27% dengan kriteria sangat praktis, yang berarti bahwa modul ajar berbasis problem based learning mudah digunakan dan diterapkan dalam penggunaannya. Modul ajar berbasis problem based learning memenuhi kriteria efektif berdasarkan hasil pre-test dan post-test kemampuan komunikasi matematis sebanyak 32 siswa dengan menggunakan uji N-Gain memperoleh skor 0,59 dengan kriteria sedang yang berarti bahwa modul ajar berbasis problem based learning dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Modul ajar berbasis problem based learning dikategorikan valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis.
  • Item
    Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Problem Based Learning Berdasarkan Profil Gaya Belajar untuk Meningkatkan Kreativitas Matematis Siswa
    (PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-27) Sekar Kinanthi.
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan Problem Based Learning (PBL) berdasarkan profil gaya belajar siswa pada pembelajaran matematika dan mengetahui peningkatan kreativitas matematis siswa melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan Problem Based Learning (PBL) berdasarkan profil gaya belajar siswa. Diferensiasi yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi diferensiasi proses dan produk. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dibagi menjadi dua siklus. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X-3 SMA Negeri 6 Purworejo yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi angket profil gaya belajar siswa, observasi kreativitas matematis siswa, dan tes kreativitas matematis siswa. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas matematis pada siswa kelas X-3 di SMA Negeri 6 Purworejo. Hal tersebut ditunjukkan melalui hasil observasi dan tes akhir siklus untuk mengukur kreativitas matematis siswa. Hasil observasi kreativitas matematis siswa selama pembelajaran matematika berlangsung diperoleh bahwa pada siklus I mencapai persentase sebesar 74,08%. Sedangkan, pada siklus II mencapai persentase sebesar 82,72% dengan kategori baik sehingga pada siklus II telah terjadi peningkatan sebesar 8,64%. Selanjutnya, untuk hasil tes kreativitas matematis siswa pada akhir siklus I dalam penelitian ini mencapai persentase sebesar 75,52% dengan kategori cukup. Setelah adanya perbaikan, diperoleh hasil tes akhir siklus II yang telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini yang mencapai persentase sebesar 82,47% dengan kategori baik dan terjadi peningkatan sebesar 6,95%. Maka, berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan Problem Based Learning (PBL) berdasarkan profil gaya belajar siswa pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan kreativitas matematis siswa.