Pendidikan Matematika
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pendidikan Matematika by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 121
Results Per Page
Sort Options
- Item"Peningkatan Minat Belajar dan Kemampuan Numerasi Siswa Kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Wadaslintang Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament "(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 0029-08-20) Siti RobiyahPenelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan minat belajar dan kemampuan numerasi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament pada siswa kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Wadaslintang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Wadaslintang dengan jumlah 25 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan catatan lapangan. Sedangkan instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengetahui peningkatan minat belajar, tes kemampuan numerasi untuk mengukur kemampuan numerasi peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar dan kemampuan numerasi peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament. Peningkatan minat belajar dibuktikan dengan meningkatnya persentase setiap indikator. Pada indikator perasaan senang siklus I sebesar 70% kategori tinggi sedangkan siklus II 80% kategori tinggi. Indikator ketertarikan siklus I sebesar 69% kategori sedang sedangkan siklus II 71% kategori tinggi. Indikator perhatian siklus I sebesar 74% kategori tinggi dan siklus II 80% kategori tinggi. Indikator keterlibatan pada siklus I sebesar 66% kategori sedang dan meningkat menjadi 71% kategori tinggi. Peningkatan kemampuan numerasi peserta didik dapat dilihat dari hasil pengerjaan tes numerasi peserta didik. Pada siklus I, terdapat peserta didik yang tidak menyelesaikan jawaban soal. Ditemukan juga peserta didik yang kurang mampu memahami soal. Sedangkan pada siklus II, peserta didik dapat menyeselesaikan jawaban dengan tepat. Peningkatan terjadi pada rata-rata hasil tes numerasi pada siklus I sebesar 73,16% kategori baik menjadi 81,16% kategori baik. Peningkatan indikator numerasi dari 71,3% kategori baik menjadi 75% kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan minat belajar dan kemampuan numerasi.
- ItemKEMAMPUAN MEMBERIKAN ARGUMENTASI TERHADAP LANGKAH PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SISWA SMP KELAS VIII(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2022-12-23) Aprilia WidyaningrumPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan argumen siswa terhadap langkah penyelesaian masalah SPLDV. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti berhubungan langsung dengan informan untuk menggali data secara menyeluruh dan mendalam kemudian akan dianalisis untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai kemampuan argumentasi siswa pada materi SPLDV. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa MTs Imam Puro Butuh sebanyak 20 siswa. Teknikpengambilan data dalam penelitian ini yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah soal dan pedoman wawancara. Teknik analisis data kemampuan argumentasi siswa dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Analisis kemampuan argumentasi siswa dilakukan dengan mengkoreksi jawaban siswa berdasarkan rubrik penskoran dan kriteria kemampuan argumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kemampuan argumentasi siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel memiliki persentase data sebanyak 84% memiliki kemampuan yang sangat baik, claim sebanyak 64% memiliki kemampuan yang baik, warrant sebanyak 64% memiliki kemampuan yang baik, backing sebanyak 41% memiliki kemampuan yang cukup baik
- ItemAnalisis Kelancaran Prosedural Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Efikasi Diri Siswa(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKLTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-05-08) Ragil Putri WardhaniPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelancaran prosedural siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari efikasi diri tinggi dan efikasi diri rendah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini mengambil subjek penelitian dari siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Purworejo. Penelitian mengambil subjek penelitian yaitu 3 siswa dengan efikasi diri tinggi dan 3 siswa dengan efikasi diri rendah.Subjek penelitian dipilih berdasarkan angket efikasi diri dan pertimbangan guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket efikasi diri, tes dengan soal pemecahan masalah, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan efikasi diri tinggi dapat memenuhi 3 indikator kelancaran prosedural yaitu menerapkan prosedur secara tepat, memilih dan memanfaatkan prosedur serta memodifikasi atau memperhalus prosedur. Siswa dengan efikasi diri rendah belum mampu memenuhi indikator kelancaran prosedural. Setiap indikator memiliki penjabaran yang berbeda. Indikator menerapkan prosedur secara tepat terpenuhi apabila siswa dapat menganalisis informasi yang diperoleh dengan menyebutkan apa yang diketahui, menganalisis masalah dengan menyebutkan apa yang ditanyakan dan dapat merepresentasikan kalimat verbal ke kalimat matematika dengan mengetahui kalimat matematikannya.Indikator memilih dan menerapkan prosedur terpenuhi apabila siswa dapat memilih prosedur atau rumus yang digunakan, dan dapat memahami dan menerapkan prosedur atau rumus yang digunakan dengan benar. Sedangkan indikator memodifikasi atau memperhalus prosedur terpenuhi apabila siswa mampu mengubah dari perhitungan menjadi kesimpulan. Siswa dengan efikasi diri tinggi mampu memenuhi indikator kelancaran prosedural lebih banyak dari siswa dengan efikasi diri rendah karena siswa dengan efikasi diri tinggi memiliki keyakinan dengan kemampuannya menyelesaikan masalah dantetap gigih dalam usahannya menyelesaikan masalah hingga memperoleh hasil yang benar.Dari hasil penelitian ini, diharapkan siswa dengan efikasi diri rendah dapat lebih banyak berlatih menyelesaiakan soal pemecahan masalah matematika untuk meningkatkan kelancaran proseduralnya.
- ItemPengembangan Modul Ajar Berbasis Problem Based Learning Dalam Bentuk Flipbook untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Fase E.(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-07-17) Dina Inti AmaliyahPergeseran rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) menjadi modul ajar pasalnya meunculkan permasalah bagi pendidik. Salah satunya adalah kurang pahamnya pendidik mengenai teknik penyususnan dan pengembangan modul ajar kurikulum merdeka. Tujuan dalam penelitian ini untuk adalah untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari modul ajar yang dikembangkan yaitu modul ajar berbasis problem based learning dalam bentuk flipbook untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada Fase E. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas X (Fase E) dan pendidik SMA N 1 Prembun. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan angket. Instrumen pengumpulan data berupa lembar wawancara, lembar validasi, angket, dan soal tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul ajar berbasis problem based learning dalam bentuk flipbook untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada Fase E dikategorikan 1) valid dengan hasil persentase 80%, 2) praktis untuk pendidik dengan hasil persentase 86% dan untuk peserta didik dengan dengan hasil persentase 78,23%, dan 3) efektif dengan hasil n-gain skor 0,78 dan hasil t-test hitung sebesar 27,0777. Berdasarkan hal tersebut, maka modul ajar berbasis problem based learning dalam bentuk flipbook untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada Fase E dapat dikategorikan valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dan dapat digunakan oleh satuan pendidik yang telah menggunakan. Penggunaan flipbook dalam Modul ajar menjadi sesuatu yang baru dan perlu dikembangkan untuk menjawab permasalahan yang ada. Selain itu, modul ajar berbasis problem based learning dalam bentuk flipbook dapat digunakan dimanapun dan kapanpun sehingga membuat peserta didik tertarik, antusias, dan termotivasi selama proses pembelajaran.
- ItemPENGUASAAN ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA PADA SISWA KELAS VII SMP TAHUN PELAJARAN 2021/2022(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-03) Saniati RofiqohTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penguasaan aritmatika sosial ditinjau dari pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua itu sendiri adalah cara yang dilakukan oleh orang tua dalam rangka merawat, mendidik, serta membimbing anaknya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang demi ketercapaian kualitas hidup yang baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah orang tua dan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Wadaslintang di satu kelas yang berjumlah 22 orang. Dalam menentukan subjek diberikan angket pola asuh untuk mengetahui jenis pola asuh orang tua yang diberikan dan diperjelas dengan wawancara orang tua. Dalam penelitian ini subjek diberikan 4 soal aritmatika sosial dalam bentuk uraian, kemudian dianalisis pencapaian penguasaan aritmatika sosial dengan pola asuh yang diberikan orang tua. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan merupakan anlisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa penguasaan aritmatika sosial siswa dengan pola asuh orang tua permisif dalam kategori rendah karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal, membuat rencana penyelesaian sehingga terhenti tidak dapat memecahkan masalah. Penguasaan aritmatika sosial siswa dengan pola asuh orang tua otoriter dalam kategori sedang karena siswa masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan rencana penyelesaian soal serta kurang adanya komunikasi dari orang tua saat subjek sedang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah. Sedangkan penguasaan aritmatika sosial siswa dengan pola asuh orang tua demokratis dalam kategori tinggi karena dapat menyelesaikan masalah dengan baik, siswa mengalami kesulitan pada saat belajar orang tua melakukan komunikasi yang terbuka sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah serta mendapat motivasi dari orang tua. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa penguasaan aritmatika sosial pada siswa kelas VII ditinjau dari pola asuh yaitu pola asuh permisif dalam kategori rendah, pola asuh orang tua otoriter dalam kategori sedang dan pola asuh demokratis dalam kategori tinggi
- ItemPengaruh Model Active Learning Tipe Peer Teaching dan Team Quiz Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siwa SMP.(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-03) Dea Ayu Safitriujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model active learning tipe peer teaching dan team quiz terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Kemampuan komunikasi matematis yang dimaksud yaitu komunikasi matematis lisan dan tulis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Purworejo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas yang digunakan sebagai sampel adalah kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan VII C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu tes dan dokumentasi. Metode tes dilakukan untuk memperoleh data kemampuan komunikasi matematis siswa setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, data dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen dalah 83,563 dan kelas kontrol adalah 66,031. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa thitung = 6,543 > 1,960 = ttabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model model active learning tipe peer teaching dan team quiz terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model active learning tipe peer teaching dan team quiz lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model ekspositori, hal tersebut sesuai dengan nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh.
- ItemEksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Flipped Learning Terhadap Kemampuan Numerasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Purworejo Tahun Pelajaran 2022/202(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-07) Ananda Putri PujiantiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan numerasi siswa yang dikenai model pembelajaran problem based learning lebih baik dibandingkan dengan kemampuan numerasi siswa yang dikenai model pembelajaran flipped learning kelas VII SMP Negeri 16 Purworejo tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 16 Purworejo Tahun Pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari 158 siswa yang terbagi ke dalam lima kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa yang terdiri dari dua kelas melalui teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah tes kemampuan numerasi dalam bentuk soal uraian yang telah diujicobakan dan memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Penggujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t pihak kanan. Model pembelajaran problem based learning dapat diterapkan di sekolah karena model ini mampu meningkatkan kekratifitasan siswa, keaktifan siswa, dan mengasah siswa untuk terbiasa memecahkan suatu permasalahan yang diberikan sehingga mampu memberikan dampak positif untuk kegiatan belajar mengajar.
- ItemPengembangan Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika pada Siswa Tunagrahita.(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-13) Iddha FebriyantiTujuan penelitian ini yaitu mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa tunagrahita. Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SLB-C Karya Bhakti tahun pelajaran 2022/2023. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, angket, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan kualitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan persentase. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa tunagrahita. Berdasarkan hasil analisis dari penilaian ahli dan uji coba media pembelajaran interaktif dalam kategori sangat valid dengan skor 5,00. Kepraktisan media pembelajaran interaktif memperoleh skor 4,777 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil tes prestasi belajar subjek berhasil mencapai KKM, serta respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif dalam kategori sangat positif dengan persentase 92%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif efektif. Sehingga media pembelajaran interaktif layak digunakan di sekolah luar biasa dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika materi operasi hitung penjumlahan untuk siswa tunagrahita.
- ItemAnalisis Numerasi Siswa SMP pada Tipe Kepribadian Keirsey(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-13) Gisra Putri PrasastiTujuan penelitian untuk menganalisis kemampuan numerasi pada tipe kepribadian keirsey siswa SMP, mengetahui level 1 hingga 6 numerasi sesuai PISA dan mengetahui numerasi dalam merumuskan, menerapkan, serta menafsirkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini yaitu kelas VIII D SMP Negeri 1 Purworejo diambil dari siswa yang memenuhi Tes Keirsey Temparement Sorter (KTS) dan nilai PTS Matematika Semester 2 lebih dari 80 yaitu 2 siswa dari masing masing tipe kepribadian keirsey. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data yaitu tes tertulis dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dengan membandingkan data lembar jawab dengan wawancara. Analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa artisan mampu memenuhi hingga level numerasi 4 dan memiliki ciri khas dalam mengerjakan soal numerasi dengan tergesa-gesa serta aktif bertanya terkait soal numerasi. Pada siswa guardian mampu memenuhi hingga level numerasi 4 dan memiliki ciri khas mengerjakan dengan struktur yang teratur dan terorganisir. Pada siswa rational mampu memenuhi semua 6 level numerasi dan memiliki ciri khas mengerjakan dengan secara acak sangat aktif dalam menjelaskan hasil pemikirannya secara detail. Pada siswa idealist mampu memenuhi semua 6 level numerasi dan memiliki ciri khas mengerjakan dengan sikap yang tenang dan kreatif saat menafsirkan hasil jawaban numerasi. Dalam penelitian ini siswa termasuk kategori sedang dan tinggi dalam mengerjakan soal level numerasi baik dalam merumuskan, menerapkan, serta menafsirkan soal numerasi, sehingga yang di kategori sedang perlu latihan soal numerasi yang lebih.
- ItemKemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP pada Materi Peluang berdasarkan Tingkat Kemampuan Siswa(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-13) Dwi Rohmah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada materi peluang berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Kemampuan penalaran matematis pada penelitian ini berdasarkan pada indikator (1) menyajikan pernyataan matematika secara tertulis; (2) mengajukan dugaan; (3) melakukan manipulasi matematika; dan (4) menarik kesimpulan dari pernyataan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif survei. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Imam Puro Butuh sebanyak 29 siswa yang terbagi dalam tiga kelompok, yaitu siswa kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang, dan siswa kemampuan rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Instrumen yang digunakan yaitu lembar soal penalaran matematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa pada siswa kemampuan tinggi berada pada kategori baik dengan rata-rata 87,5, siswa kemampuan sedang berada pada kategori baik dengan rata-rata 87,5, dan siswa kemampuan rendah berada pada kategori cukup dengan rata-rata 61,11. Sedangkan apabila dilihat secara keseluruhan berdasarkan rata-rata kelas, kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII MTs Imam Puro berada pada kategori baik, dengan persentase rata-rata tes kemampuan penalaran matematis mencapai 79,31.
- ItemAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Numerasi(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-14) Salsabila Intania Shafa.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud yaitu kemampuan siswa yang dapat membantu siswa untuk mengambil keputusan dan memberikan alasan dalam langkah penyelesaian masalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa di salah satu kelas VIII SMP Negeri 6 Purworejo yang sudah melaksanakan AKM dan memperoleh materi aljabar. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kriteria yang sudah melaksanakan AKM telah mampu menyelesaikan soal masalah literasi numerasi dengan memuat aspek kemampuan berpikir kritis. Aspek yang termuat yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview. Kemampuan berpikir kritis dapat terlihat ketika siswa mampu menyelesaikan masalah. Siswa dapat mengidentifikasi informasi yang diketahui dalam soal dimana termuat dalam aspek focus. Pada aspek reason siswa dapat membuat keputusan dan memberikan alasan sesuai dengan fakta/ bukti. Pada aspek inference siswa menyusun kesimpulan/langkah penyelesaian masalah. Pada aspek situation siswa menggunakan informasi yang diperoleh sebelumnya untuk menyusun jawaban. Aspek clarity berlangsung ketika siswa memberikan penjelasan lebih lanjut dari hasil penyelesaian dan mampu membuat kesimpulan. Munculnya aspek overview yaitu memeriksa hasil penyelesaian dari awal hingga akhir yang mana langkah tidak sepenuhnya dilakukan secara tertulis, namun dapat diketahui secara lisan.
- ItemAnalisis Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa Climber dalam Menyelesaikan Soal Literasi Numerasi SMP(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-15) Melliana KurniawatiKemampuan berpikir reflektif adalah kemampuan seseorang dalam menghubungkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga didapat kesimpulan akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa climber dalam menyelesaikan soal literasi numerasi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D sebanyak dua siswa dengan tipe AQ climber. Instrumen yang digunakan berupa lembar angket AQ, lembar soal tes literasi numerasi, dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa climber telah mampu berpikir reflektif yang dilihat dari fase reacting, fase comparing, dan fase contemplating. Indikator tercapai pada fase reacting yaitu siswa climber mampu menyebutkan apa yang diketahui, menyebutkan apa yang ditanyakan, menyebutkan hubungan antara yang ditanya dengan yang diketahui, dan mampu membuat simbol atau model matematika yang digunakan. Indikator tercapai pada fase comparing yaitu siswa climber mampu menjelaskan jawaban pada permasalahan yang didapatkan, menjelaskan metode yang dianggap efektif, dan mampu menghubungkan masalah yang ditanyakan dengan masalah yang pernah dihadapi. Sedangkan pada fase contemplating, indikator tercapai yaitu siswa mampu menentukan maksud dari permasalahan, mampu mendeteksi kesalahan dan memperbaikinya, serta mampu membuat kesimpulan dengan benar.
- Itemanalisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Berdasarkan Disposisi Matematis(PROGRAM STUDI HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-15) Apriliana Dian Fadilla,
- ItemPengembangan Modul Ajar Berbasis Etnomatematika Benteng Van Der Wijck Untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Fase D(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-15) Faridatul KhoeriahPenelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan produk modul ajar berbasis etnomatematika Benteng Van Der Wijck untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa pada materi bangun datar persegi dan persegi panjang; (2) Mengetahui kelayakan produk dari segi valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kebumen pada kelas VII dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, angket, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil analisis kevalidan dari penilaian ahli materi, media, dan budaya diperoleh rerata sebesar 3,73 dengan kriteria valid. Analisis kepraktisan dari angket respon diperoleh presentase 98,25% dengan kriteria sangat positif. Analisis keefektifan diperoleh dengan hasil tes evaluasi belajar siswa dengan ketuntasan sebesar 90% dengan rata-rata nilai 89,6 dan data nilai Gain didapatkan rata-rata 0,70 atau predikat sedang. Hasil tes kemampuan numerasi siswa dengan ketuntasan 85% dengan rata-rata nilai 7,81 dan data nilai Gain didapatkan rata- rata 0,499 atau predikat sedang. Sehingga, modul ajar berbasis etnomatematika Benteng Van Der Wijck layak digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan numerasi siswa. Selain itu dalam modul ajar terdapat LKPD yang memuat masalah dilengkapi gambar bangunan bersejarah Benteng Van Der Wijck, sehingga siswa dapat berimajinasi terkait gambar yang disajikan.
- ItemAnalisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dalam Menyelesaikan Soal Open-ended Pada Siswa Berkepribadian Ekstrovert”. Skripsi(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-15)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ekstrovert kelas VII dalam menyelesaikan soal open-ended pada materi bangun datar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas tahun ajaran 2022/ 2023 yang berjumlah 2 siswa. Teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan calon subjek adalah angket kepribadian ekstrovert. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes kemampuan berpikir kreatif, wawancara dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pada aspek kebaruan menunjukkan bahwa siswa berkepribadian ekstrovert mampu memberikan jawaban dengan cara penyelesaian yang baru dan benar, serta mampu menyelesaikan soal dengan cara penyelesaian berbeda dari yang dipelajari dalam buku. Pada aspek kefasihan menunjukkan bahwa siswa berkepribadian ekstrovert kurang mampu menghitung dengan lancar, namun mampu memberikan jawaban yang benar. Pada aspek fleksibilitas menunjukkan bahwa siswa berkepribadian ekstrovert mampu memberikan cara penyelesaian beragam serta mampu memberikan cara lain untuk memperoleh jawaban yang benar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, siswa ekstrovert mampu menunjukkan kebaruan dan fleksibilitas. Sehingga siswa ekstrovert terklasifikasi dalam tingkat 2 (Cukup Kreatif). Pada tingkat 2, siswa ekstrovert cenderung kesulitan memperkirakan rumus dan bilangan sebagai bentuk penyelesaian yang sesuai.
- ItemAnalisis Kemampuan Literasi Matematika Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau Dari Rasa Ingin Tahu Siswa(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-15) Sahid Fidianto,Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari rasa ingin tahu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Mirit tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah 6 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket, lembar tes dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kemampuan literasi matematika siswa dengan rasa ingin tahu tinggi telah memenuhi keempat indikator kemampuan literasi matematika yang terlihat dari siswa mampu memahami dan merumuskan masalah nyata dalam soal berupa menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan, mampu menggunakan dan menerapkan matematika berupa menggunakan metode yang dianggap efektif, mampu menafsirkan solusi berupa menjelaskan kesimpulan jawaban yang didapat dan mampu mengevaluasi solusi berupa mengecek kembali pekerjaan. Kedua, kemampuan literasi matematika siswa dengan rasa ingin tahu sedang mencapai indikator ketiga yang terlihat dari siswa mampu memahami dan merumuskan masalah nyata dalam soal berupa menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan, mampu menggunakan dan menerapkan matematika dalam soal berupa menggunakan metode yang dianggap efektif, dan mampu menafsirkan solusi berupa menjelaskan kesimpulan jawaban yang didapat. Ketiga, kemampuan literasi matematika siswa dengan rasa ingin tahu rendah hanya mampu mencapai indikator pertama yang terlihat dari siswa mampu memahami dan merumuskan masalah nyata dalam soal berupa menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan.
- ItemImplementasi Model Pembelajaran Project Based Learning Menggunakan Media Game Interaktif Minecraft Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-17) Ulfa Rizki Utami.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dikenai model pembelajaran Project Based Learning menggunakan media game interaktif minecraft lebih baik daripada model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media game interaktif minecraft. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Purworejo. Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas yang digunakan sebagai sampel adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen I dan VIII B sebagai kelas eksperimen II. Teknik pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu tes dan dokumentasi. Kemudian teknik pengolahan data yang digunakan uji normalitas metode uji Lilliefors, uji homogenitas metode uji Bartlett, dan Uji hipotesis metode uji-t dengan taraf signifikasi α = 0,05. Dapat dilihat dari nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen I yaitu 86,916 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II yaitu 79,945. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa thitung = 2,058 > 1,645 = ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model pembelajaran project based learning menggunakan media game interaktif minecraft lebih baik daripada model pembelajaran problem based learning menggunakan media game interaktif minecraft. Karena siswa lebih baik dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah atau menyusun model matematika dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah matematis pada materi phytagoras.
- Itemengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Menggunakan Powerpoint”. Skripsi. Pendidikan Matematika(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-17) Anisah.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis pendidikan karakter menggunakan Powerpoint pada pembelajaran matematika SMP kelas VII pada materi bilangan bulat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development)dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evalution). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, angket, dan tes. Instrumen yang digunakan meliputi lembar validasi ahli media dan ahli materi, lembar angket respon guru dan respon siswa, dan soal tes akhir. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP Negeri 18 Purworejo. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data validitas ahli media dan ahli materi, analisis data respon guru dan respon siswa, dan analisis data ketuntasan tes akhir. Hasil anlisis data dari penilaian ahli media diperoleh jumlah skor sebesar 66 dan ahli materi diperoleh jumlah skor 29 dengan kriteria valid, dari angket respon guru dan respon siswa diperoleh jumlah skor rata-rata sebesar 85,1 dengan kriteria praktis, dari hasil tes soal akhir diperoleh persentase ketuntasan 84% dengan kriteria efektif. Berdasarkan hasil penelitian, media pembelajaran matematika ini dinyatakan valid, praktis, dan efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis pendidikan karakter pada pembelajaran matematika SMP kelas VII menggunakan PowerPoint layak digunakan sebagai media pembelajaran.
- ItemAnalisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Perbandingan(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-17) Alfina SukmaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam menyelesaikan masalah Perbandingan. Kemampuan koneksi matematis yang dimaksud yaitu kemampuan siswa yang dapat membantu mempermudah siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa kelas VII SMP tahun pelajaran 2022/2023. Instrumen yang digunakan berupa soal tes koneksi matematis materi Perbandingan dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu menyelesaikan soal materi Perbandingan dengan memuat indikator koneksi matematis, yaitu: 1) siswa memahami hubungan antar topik matematika yang ada dengan menuliskan langkah awal menggunakan informasi yang didapat dari soal, 2) siswa mampu mengenali konsep dan prosedur yang digunakan yang ditunjukkan dengan menuliskan konsep dan menyelesaikan langkah secara tepat, 3) siswa mampu mencari hubungan suatu prosedur dengan prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dengan menggambarkan grafik perbandingan senilai, 4) siswa menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
- ItemAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa SMP(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2023-08-21) Bustanul HidayahPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika pada siswa SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo sebanyak 3 siswa. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan cara memilih 5 siswa yang memperoleh nilai UAS ≥ 80. Instrumen yang digunakan untuk mengambil subjek adalah tes dan wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan soal uraian sebanyak 2 soal dengan menggunakan materi aritmatika sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mampu memenuhi semua indikator berpikir kritis. Indikator klarifikasi terpenuhi dengan cara membaca soal secara berulang-ulang, memberikan tanda pada bagian-bagian yang penting, dan memberikan informasi yang ada pada soal diskon dan bunga tunggal dengan tepat. Indikator asesmen terpenuhi dengan cara mampu menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam menyelesaikan soal diskon dan bunga tunggal sudah tepat. Indikator inferensi terpenuhi dengan cara siswa mampu memahami apa yang ditanyakan pada soal diskon dan bunga tunggal dan melakukan pengecekan kembali dari hasil yang diperoleh. Indikator strategi terpenuhi dengan cara siswa mampu menjelaskan strategi lain yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal diskon dan bunga tunggal dengan menghasilkan jawaban yang benar