Pendidikan Matematika
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pendidikan Matematika by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 211
Results Per Page
Sort Options
- Item"Peningkatan Minat Belajar dan Kemampuan Numerasi Siswa Kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Wadaslintang Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament "(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 0029-08-20) Siti RobiyahPenelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan minat belajar dan kemampuan numerasi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament pada siswa kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Wadaslintang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Wadaslintang dengan jumlah 25 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan catatan lapangan. Sedangkan instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengetahui peningkatan minat belajar, tes kemampuan numerasi untuk mengukur kemampuan numerasi peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar dan kemampuan numerasi peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament. Peningkatan minat belajar dibuktikan dengan meningkatnya persentase setiap indikator. Pada indikator perasaan senang siklus I sebesar 70% kategori tinggi sedangkan siklus II 80% kategori tinggi. Indikator ketertarikan siklus I sebesar 69% kategori sedang sedangkan siklus II 71% kategori tinggi. Indikator perhatian siklus I sebesar 74% kategori tinggi dan siklus II 80% kategori tinggi. Indikator keterlibatan pada siklus I sebesar 66% kategori sedang dan meningkat menjadi 71% kategori tinggi. Peningkatan kemampuan numerasi peserta didik dapat dilihat dari hasil pengerjaan tes numerasi peserta didik. Pada siklus I, terdapat peserta didik yang tidak menyelesaikan jawaban soal. Ditemukan juga peserta didik yang kurang mampu memahami soal. Sedangkan pada siklus II, peserta didik dapat menyeselesaikan jawaban dengan tepat. Peningkatan terjadi pada rata-rata hasil tes numerasi pada siklus I sebesar 73,16% kategori baik menjadi 81,16% kategori baik. Peningkatan indikator numerasi dari 71,3% kategori baik menjadi 75% kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan minat belajar dan kemampuan numerasi.
- ItemANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2019-07-20) Edi Sulaeman KelanaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran analogi pada siswa SMP dalam menyelesaikan masalah kubus dan balok ditinjau dari tingkat berpikir van Hiele. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 33 Purworejo kelas VIII tahun pelajaran 2018/2019 yang diberikan tes VHGT. Secara purposive diperoleh 6 subjek penelitian, yakni tingkat 0 (visualisasi) 2 subjek, tingkat 1 (analisis) 2 subjek, dan tingkat 2 (deduksi informal) 2 subjek. Pengumpulan data menggunakan lembar tes penalaran analogi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis dari Miles dan Huberman yang meliputi tiga aktivitas yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat berpikir van Hiele tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1 (analisis), dan tingkat 2 (deduksi informal) memiliki kemampuan penalaran analogi tahap encoding, tahap inferring, dan tahap mapping, sebagai berikut: mampu mengidentifikasi ciri-ciri atau struktur yang terdapat pada masalah sumber dan masalah target ke dalam suatu simbol atau istilah yang berkaitan dengan ukuran-ukuran panjang, lebar, dan tinggi suatu balok maupun kubus; mampu mencari hubungan antara masalah sumber dan masalah target dengan jalan menyelesaikan masalah sumber, yakni tentang luas permukaan dan volume suatu balok maupun kubus; serta mampu menjelaskan kesamaan masalah sumber dan masalah target yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume suatu balok maupun kubus. Tingkat berpikir van Hiele tingkat 2 (deduksi informal) untuk tahap applying belum sempurna dalam menyelesaikan masalah target berdasarkan hubungan atau kesamaan dengan masalah sumber, terutama yang berkaitan dengan luas permukaan kubus
- Item“Analisis Kemampuan Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK).(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2019-08-05) Sri RejekiTechnological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) merupakan kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi, pedagogik, dan content pada saat mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) pada mahasiswa calon guru matematika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive dan snowboll. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu data reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan TPACK mahasiswa calon guru matematika dilihat dari (1) aspek content: calon guru menguasai materi Program Linear, Matriks, Barisan dan Deret Aritmatika yang diajarkan, setelah menjelaskan materi kemudian calon guru memberikan contoh dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum paham, (2) aspek pedagogi: calon guru menggunakan metode seperti ceramah dan diskusi pada saat pembelajaran, membuat perencanaan pembelajaran seperti menyiapkan materi dan media yang digunakan saat mengajar, mengelola kelas seperti menegur siswa yang rame dan menunjuk siswa yang rame untuk mengerjakan soal. Pada aspek ini calon guru masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada saat mengelola kelas dan membuat RPP sebelum mengajar. (3) aspek teknologi: calon guru mengintegrasikan teknologi seperti aplikasi GeoGebra dan Microsoft PowerPoint ke dalam pembelajaran matematika, calon guru juga dapat mengoperasikan teknologi mulai dari memasang Laptop ke LCD hingga menjalankan dan menjelaskan penggunaan dari aplikasi yang digunakan pada saat pembelajaran
- ItemAnalisis Miskonsepsi dalam Menyelesaikan Masalah Matematis pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Purworejo(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2021-04-13) Romadhany Surya AstutiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi terhadap siswa SMP dalam menyelesaikan permasalahan pada materi pecahan aljabar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 6 Purworejo kelas VII A dengan 2 siswa dipilih menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes diagnostik, wawancara, dan catatan lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes diagnostik dengan pemeriksaan validitas data dilakukan dengan triangulasi. Tahapan analsisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil analisis pada penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi. Siswa mengalami miskonsepsi pada materi pecahan hitung aljabar. Miskonsepsi juga dilihat dari siswa memberikan nilai CRI pada hasil jawaban yang sesuai dengan tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal tersebut. Sesuai kriteria skala CRI, dapat disimpulkan bahwa hasil jawaban siswa dikategorikan mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi tersebut terletak pada saat siswa menjawab soal sehingga mengakibatkan: (1) miskonsepsi terjemahan, (2) miskonsepsi konsep, (3) miskonsepsi strategi, (4) miskonsepsi sistematik, (5) miskonsepsi tanda dan (6) miskonsepsi hitung.
- ItemKorelasi antara Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Masa Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa SMK(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-01-05) Illa JanatunPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat: (1) hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika masa pembelajaran daring pada siswa SMK; (2) hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika masa pembelajaran daring pada siswa SMK; (3) hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika masa pembelajaran daring pada siswa SMK. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TKRO SMK Cipta Karya Prembun tahun pelajaran 2021/2022. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengambilan data menggunakan angket dan metode dokumentasi. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengambil data kemandirian belajar dan motivasi belajar sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk pengambilan data hasil belajar matematika yang diambil dari hasil PAS siswa kelas X TKRO tahun pelajaran 2020/2021. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment dan korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika masa pembelajaran daring pada siswa SMK; (2) terdapat hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika masa pembelajaran daring pada siswa SMK; (3) terdapat hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika masa pembelajaran daring pada siswa SMK. Berdasarkan analisis masih banyak siswa yang memiliki sikap kemandirian dan motivasi yang tergolong rendah dalam pembelajaran daring, siswa cepat merasa bosan dan kurang bersemangat belajar matematika, masih bergantung pada orang lain, dan juga belum mampu memanfaatkan media sosial dengan baik sebagai tambahan belajar di masa pembelajaran daring karena rendahnya kemandirian dan motivasi belajar yang dimiliki.
- ItemEksperimentasi Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, intellectual (SAVI) dan Listening Team Terhadap Prestasi Balajar Siswa Kelas VIII MTs Ma’arif As-Sahro(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-01-08) Siti RokhmahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa yang menggunaka model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Listening Team pada siswa kelas VIII MTs Ma’arif As- Sahro. Penelitian ini menggunakan 2 kelas, yaitu kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji rataan t pihak kanan (ekor kanan). Uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas variansi dengan menggunakan metode Bartlett, uji keseimbangan dengan menggunakan uji t, dengan taraf signifikan α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa kelas kontrol adalah 77,226 dengan standar deviasi 17,424 dan rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa kelas eksperimen adalah 79,194 dengan standar deviasi 14,134.Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t pihak kanan didapatkan thitung sebesar 0,492, sedangkan ttabel sebesar 2,299, sehingga diperoleh thitung < ttabel, hal ini menunjukkan bahwa thitung Daerah Kritik. Kesimpulan penelitian ini adalah H0 diterima, artinya prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) tidak lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Listening Team pada siswa kelas VIII MTs Ma’arif As-Sahro. Adanya pembentukan kelompok dari kedua model cooperative learning yaitu Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dan Listening Team mengakibatkan kedua model pembelajaran memberikan hasil yang sama saat diterapkan di dalam kelas
- ItemPenilaian Diri Terhadap Pelajaran Matematika Siswa di Kecamatan Butuh(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-02-21) Tri Wulandari.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kekonsistenan penilaian diri pada siswa terhadap tagihan soal matematika pada siswa kelas VI SD dan kelas VII SMP di Kecamatan Butuh dan perbedaan tingkat kekonsistenan antara siswa SD dan SMP. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD dan kelas VII SMP di Kecamatan Butuh. Jumlah siswa yang diteliti yaitu 15 siswa SD dan 15 siswa SMP. Pengambilan subjek dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes kekonsistenan dengan 20 butir soal mata pelajaran matematika dan angket penilaian diri siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis Miles & Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa SD memiliki nilai rerata kekonsistenan sebesar 76,3 yang termasuk dalam kategori “cukup baik” yaitu dapat menilai kemampuan dirinya sendiri dengan yakin dan selaras dengan hasil jawabannya, sedangkan nilai rerata kekonsistenan siswa SMP sebesar 66 yang dikategorikan “kurang baik” yaitu karena siswa kurang konsisten yaitu belum bisa menilai dirinya sendiri atau tidak yakin dengan kemampuan dirinya dan terbukti dengan hasil jawabannya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kekonsistenan siswa SD lebih tinggi dari kekonsistenan siswa SMP. Dampak positif dari pemberian soal kekonsistenan yaitu menumbuhkan karakter kejujuran siswa dalam menilai diri sendiri, mendorong dan melatih siswa untuk berbuat jujur dan lebih objektif dalam menilai kemampuannya.
- ItemAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Adversity Quotient(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-03-27) Agil Bekti LestariasihPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir kritis matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika yang ditinjau dari adversity quotient. Indikator berpikir kritis matematis pada penelitian ini yaitu implementasi, analisis, evaluasi, inferensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive. Instrumen yang peneliti gunakan yaitu angket dan lembar soal berpikir kritis matematis yang berbentuk soal pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket), tes, wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian siswa dengan kategori climber mampu memahami permasalahan dan menuliskan informasi dalam kalimat soal (implementasi), mampu mengubungkan permasalahan dengan konsep yang siswa climber miliki (analisis), mampu menyusun dan menjelaskan strategi yang digunakan (evaluasi), mampu menarik kesimpulan dengan tepat (inferensi). Pada saat mengerjakan soal siswa climber sangat antusias dalam memahami permasalahan dan berupaya mencari jawaban. Siswa dengan kategori camper mampu memahami permasalahan dan menuliskan informasi dalam kalimat matematika (implementasi), mampu menghubungkan permasalahan dengan konsep yang siswa camper miliki (analisis), namun dalam menyusun strategi kurang tepat (evaluasi) seingga dalam menarik kesimpulan sesuai dengan hasil perhitungan yang tidak tepat (inferensi). Pada saat mengerjakan soal siswa camper kurang inisiatif dalam memecahkan masalah dan hanya mengerjakan sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan siswa dengan kategori quitter kurang mampu memahami permasalahan sehingga dalam menuliskan informasi kurang lengkap (implementasi), tidak mampu mengubungkan permasalahan dengan konsep yang mereka miliki (analisis), kurang mampu menjelaskan strategi yang digunakan dan melakukan penghitungan dengan salah (evaluasi), tidak menarik kesimpulan (inferensi). Pada saat mengerjakan soal siswa quitter tidak antusias dalam memecahkan masalah dan langsung mengatakan tidak bisa sehingga dalam mengerakan soal mereka cenderung mengarang.
- ItemPengembangan E-Modul Matematika Berbasis Open Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-04-08) Linda Dian PermatasariPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk e-modul matematika berbasis open ended pada materi sistem persamaan linear dua variabel untuk siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk dari segi valid, praktis dan efekti. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah menggunakan e- modul. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2021/ 2022. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan angket, dan tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil penelitian ini adalah e-modul matematika berbasis open ended untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil uji produk menunjukan skor kevalidan e-modul diperoleh presentase sebesar 80% dari ahli materi dan diperoleh presentase sebesar 82,5% dari ahli media. Hasil uji kepraktisan e-modul diperoleh presentase sebesar 78% dari uji terbatas dan diperoleh presentase sebesar 74% dari uji luas. Hasil dari keefektifan produk e-modul matematika berbasis open ended yaitu dengan uji N-Gain diperoleh 0,6 dengan kategori sedang. Data tersebut menunjukan bahwa e-modul yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan layak. Kemampuan berpikir kritis siswa setelah menggunakan e-modul matematika berbasis open ended mengalami peningkatan.
- ItemAnalisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-04-13) Siti MunfaridahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika materi persamaan linear satu variabel. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Ayah tahun Ajaran 2021/2022 berjumlah 29 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan subjek ini menggunakan non probability sampling. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematis materi persamaan linear satu variabel dan catatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan tiga aktivitas yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Siswa dengan kemampuan koneksi matematis tinggi ada 5 siswa, kelima siswa ini mampu memenuhi semua indikator dari total 4 indikator kemampuan koneksi matematis dalam memecahkan masalah matematika yaitu: a) Menuliskan representasi ekuivalen dari konsep yang sama. b) Menuliskan prosedur matematika dari representasi ekuivalen. c) Menggunakan keterkaitan antar topik matematika dan luar matematika. d) Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 2) Siswa dengan kemampuan koneksi matematis sedang ada 3 siswa, ketiga siswa ini mampu memenuhi 3 indikator dari total 4 indikator kemampuan koneksi matematis dalam memecahkan masalah matematika yaitu a) Menuliskan representasi ekuivalen dari konsep yang sama. b) Menuliskan prosedur matematika dari representasi ekuivalen. c) Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 3) Siswa yang memiliki kemampuan koneksi matematis rendah ada 21 siswa, dimana 14 siswa mampu memenuhi 2 indikator kemampuan koneksi matematis yaitu: a) Menuliskan representasi ekuivalen dari konsep yang sama. b) Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan 7 sisanya tidak memenuhi satupun indikator kemampuan koneksi matematis.
- ItemAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Program Linear Berdasarkan Teori Newman(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-06-22) Eko Lutfi AlhafizPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal program linear berdasarkan Teori Newman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Purworejo tahun 2019/2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, analisis dokumen, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Purworejo dalam menyelesaikan soal program linear adalah process skills errors yang dikarena siswa tidak menyelidiki atau membuat daerah penyelesaian dari soal yang diberikan. Reading errors dikarena siswa tidak membaca soal dengan baik dan teliti sehingga menganggap bahwa pertanyaan dari soal tersebut adalah untuk menghitung jumlah maksimum dari sepeda gunung dan sepeda balap yang harus dibeli. Comprehension errors banyak terjadi akibat salah mengartikan maksud dari soal dan bahkan tidak mengetahui apa yang dimaksudkan oleh soal yang diberikan dan tidak dapat menuliskan apa yang dikehendaki oleh soal. Transformation errors terjadi akibat siswa yang kurang teliti dalam menuliskan tanda pertidaksamaan dikarenakan siswa ingin segara menyelesaikan menjawab soal dan tidak memeriksa kembali jawaban yang dituliskan sebelum diserahkan kepada peneliti. Encoding errors terjadi akibat siswa tidak memperhatikan kembali apa yang ditanyakan dari soal dan tidak membuat kesimpulan dari hasil perhitungannya. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 11 SMA Negeri 11 Purworejo melakukan 5 bentuk kesalahan yang terdapat dalam Teori Newman dalam menyelesaikan soal program linear dan kesalahan yang banyak dilakukan adalah process skills errors dengan sebanyak setengah dari siswa yang diteliti melakukan kesalahan tersebut, dan hal ini disebabkan karena siswa tidak menyelidiki atau membuat daerah penyelesaian dari soal yang diberikan
- ItemPeningkatan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika melalui Metode Penugasan (Resitasi) Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Purworejo(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-07-27) Sita NurhayatiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menerapkan metode pembelajaran Penugasan (Resitasi). Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS 3 sebanyak 36 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Peneltian ini dilaksanakan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan atau observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan secara kualitatif. Dari penelitian ini, diperoleh bahwa kemandirian belajar siswa dengan kriteria minimal baik pada siklus I sebanyak 13 siswa atau sebesar 36,11% dan pada siklus II sebanyak 30 siswa atau sebesar 83,33%. Jadi dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 17 siswa atau sebesar 47,22% dengan rerata kemandirian belajar pada siklus II sebesar 80,15% dan sudah mencapai target minimal 76%. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siklus I terdapat 18 siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika dengan kriteria minimal baik atau sebesar 50% dan pada siklus II sebanyak 27 siswa atau sebesar 75%. Jadi dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 9 siswa atau sebesar 25% dengan rerata kemampuan pemecahan masalah matematika pada siklus II sebesar 85,53% juga sudah mencapai target minimal 76%. Dengan demikian penerapan metode penugasan (resitasi) pada pembelajaran matematika mampu meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Purworejo.
- ItemPENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI SMP MUHAMMADIYAH KALIABU(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-09) ELVANI DANDI RIZKI PRATAMATujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) di SMP Muhammadiyah Kaliabu. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan CTL. Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif, dengan tahapan penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah Kaliabu. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rata-rata dan persentase data hasil observasi dan tes. Hasil penelitian tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari siklus I dengan rerata nilai 75,06 dan ketuntasan klasikal 64,52 % dengan kategori cukup menjadi kategori baik, meningkat pada siklus II dengan rerata nilai 80,15 dan ketuntasan klasikal 77,42 %. Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dapat dilihat dari rekapitulasi data hasil belajar siswa dari siklus I dengan rerata nilai 75,66 dan ketuntasan klasikal 67,74 % meningkat pada siklus II dengan rerata nilai 77,24 dan ketuntasan klasikal 77,42 %.
- ItemIntegrasi Aritmatika Sosial dalam Al- Qur’an serta Nilai-nilai Keislamannya(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-22) Alkaromah Nur SholehatunPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) Mengetahui ada tidaknya integrasi konsep aritmatika sosial. (2) Bagaimana konsep integrasi materi aritmatika sosial dengan Al- Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi (content analyze). Penelitian ini dibatasi pada ayat Al-Qur’an pada materi aritmatika sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis isi (content analyze), dokumentasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah berupa wawancara. Langkah-langkah dalam menganalisis data ialah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat integrasi konsep aritmatika sosial dalam Al-Qur’an yang mencakup tentang kegiatan jual beli atau perdagangan. Diketahui ada sebelas ayat yang membahas mengenai jual beli. Dua ayat membahas mengenai sikap ketika transaksi jual beli, tiga ayat membahas mengenai takaran timbangan, satu ayat membahas hukum jual beli, satu ayat membahas mengenai permasalahan dalam simpan pinjam, satu ayat membahas nilai keseluruhan, tiga ayat membahas ketentuan jual beli. Sehingga terdapat contoh soal yang berkaitan aritmatika sosial dalam Al-Qur’an
- ItemPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PURWOREJO(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-26) Maulidya Fernanda PurwijayaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran flipped classroom berpengaruh terhadap penalaran matematis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Purworejo. Populasi penelitian ini berasal dari siswa kelas VII tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling yang menghasilkan kelas VII F (kelas eksperimen) dan kelas VII E (kelas kontrol). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran flipped classroom dan model pembelajaran tradisional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Instrumen yang peneliti gunakan yaitu test tertulis berupa soal penalaran matematis. Teknik analisis data uji hipotesis menggunakan uji-t dengan α = 0,05. Hasil analisis data uji hipotesis diperoleh nilai thitung = 2,5910 dengan taraf signifikansi (α = 0,05) dan ttabel = 1,9989. Nilai thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap penalaran matematis siswa kelas VII SMP Negeri 8 Purworejo. Penalaran matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran flipped classroom lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan model pembelajaran tradisional
- ItemPeningkatan Minat dan Pemahaman Konsep Siswa melalui Model Pembelajaran Flipped Classroom pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 10 Purworejo(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-31) Regina Aliyah KhairaniPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran flipped classroom yang diterapkan pada saat pandemi hingga sekarang sudah new normal layak untuk digunakan dan membantu siswa dalam memahami konsep dan meningkatkan minat belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Purworejo tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa 32. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran flipped classroom dengan 6 teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes tertulis, angket/kuesioner, dokumentasi, wawancara tidak terstruktur dan catatan lapangan. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian pada siklus I hasil observasi menunjukkan bahwa siswa belum memiliki minat belajar yang baik, sedangkan pada siklus II siswa mengalami peningkatan pada minat minat belajarnya. Hasil tes pemahaman konsep pada siklus I menunjukkan siswa belum mampu menguasai materi dan belum paham maksud dari soal, sedangkan pada siklus II siswa mengalami peningkatan ditandai dengan siswa yang telah menjawab soal dengan benar dan dapat memahami maksud dari soal. Hasil wawancara menunjukkan bahwa model pembelajaran flipped classroom dapat membantu siswa dalam belajar dan lebih bersemangat dalam belajar sehingga minat dan pemahaman konsep siswa ikut meningkat. Hasil persentase tes pemahaman konsep pada siklus I menunjukkan 39,84% nilai rata-rata indikator pemahaman konsep dan pada siklus II meningkat menjadi 87,5% nilai rata-rata indikator pemahaman konsep. Hasil persentase minat belajar siswa pada siklus I menunjukkan 60,83% nilai rata-rata indikator minat belajar dan meningkat pada siklus II yaitu 64,11% nilai rata-rata indikator minat belajar.
- ItemPengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif berbasis Smart Apps Creator untuk kelas VII SMP(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-31) Ida FauziyyahPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis smart apps creator pada mata pelajaran matematika kelas VII SMP. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk dari segi valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Purworejo tahun pelajaran 2021/ 2022. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan angket dan tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran matematika interaktif berbasis smart apps creator untuk kelas VII SMP. Hasil uji produk menunjukkan skor kevalidan media diperoleh skor sebesar 3,7 kategori baik dari ahli media dan diperoleh skor sebesar 3,58 dari ahli materi. Hasil Uji kepraktisan media diperoleh presentase sebesar 94% dari uji terbatas dan diperoleh presentase sebesar 80% dari uji luas. Hasil dari uji keefektifan media pembelajaran matematika interaktif berbasis smart apps creator diperoleh presentase ketuntasan sebesar 87% dari 32 siswa terdapat 28 orang siswa yang tuntas. Data tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran matematika interaktif berbasis smart apps creator untuk kelas VII SMP yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan layak.
- ItemPengembangan Aplikasi Edukatif Berbasis Android Mathematics Mobile Learning sebagai Media Pembelajaran Matematika Siswa SMA Negeri 1 Sapuran(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-31) HariyantiTujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan mengetahui kevalidan, kepraktisan, serta keefektifan aplikasi mathematics mobile learning sebagai media pembelajaran matematika pada materi eksponen untuk siswa sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) untuk menghasilkan sebuah produk. Subjek penelitian pada uji terbatas berjumlah 8 siswa dari kelas X IPS 2 dan uji lapangan yang berjumlah 32 siswa dari kelas X IPS 1 SMA N 1 Sapuran tahun pelajaran 2022/2023. Hasil analisis data kevalidan oleh ahli media diperoleh skor 3,05 dinyatakan valid dan diperoleh skor rata-rata 3,33 yang dinyatakan valid oleh ahli materi. Dari analisis data kepraktisan berdasarkan angket respon siswa diperoleh skor rata-rata 3,21 yang dikategorikan praktis. Untuk hasil keefektifan dengan uji “t” yang di hitung dengan bantuan aplikasi SPSS diperoleh nilai thitung 5,645 > ttabel 1,998. Terdapat peningkatan prestasi hasil belajar matematika siswa menggunakan aplikasi mathematics mobile learning pada materi eksponen. Sehingga disimpulkan bahwa aplikasi mathematics mobile learning dinyatakan efektif.
- ItemKemampuan Numerasi Siswa Kelas V Di Kabupaten Wonosobo Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berstandar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-31) Thita Akmarima Iman SariPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan numerasi tinggi, sedang dan rendah siswa kelas V di kabupaen Wonosobo dalam menyelesaikan soal matematika berstandar AKM dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 60. Populasi dalam penelitian ini berasal dari 459 Sekolah Dasar di Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode ex-post facto. Teknik pengambilan sampel adalah Stratified Sampling berdasarkan akreditasi sekolah dengan masing-masing diambil satu sakolah sebagai sampel. Instrumen penelitian tes kemampuan numerasi berbentuk uraian, sedangkan tes AKM berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, isian singkat dan uraian. Analisis instrumen meliputi uji taraf kesukaran, daya pembeda, uji validitas (validitas isi dan validitas empiris) dan uji reliabilitas. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas menggunakan metode Liliefors, uji homogenitas dengan metode Bartlett dan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan 𝛼 = 5%. Hasil penelitian dengan uji-t pada siswa dengan kemampuan numerasi tinggi menunjukkan bahwa H0 diterima. Hal ini nilai kemampuan numerasi tinggi dalam menyelesaikan soal matematika berstandar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kurang dari KKM 60. Hasil penelitian dengan uji-t pada siswa dengan kemampuan numerasi sedang menunjukkan bahwa H0 diterima. Hal ini berarti nilai kemampuan numerasi tinggi dalam menyelesaikan soal matematika berstandar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kurang dari KKM 60. Hasil penelitian dengan uji-t pada siswa dengan kemampuan numerasi rendah menunjukkan bahwa H0 diterima. Hal ini sesuai dengan dugaan peneliti bahwa siswa dengan kemampuan numerasi rendah akan mendapatkan nilai kurang dari KKM sebesar 60 dalam menyelesaikan soal matematika bestandar AKM.
- ItemAnalisis Kemampuan Numerasi Siswa SMP pada Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert(Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-31) Hafidhah Nurul FatkhiyahPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan numerasi pada tipe kepribadian ekstrovert dan introvert siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini diambil berdasarkan hasil tes eysenck personality inventory (EPI) dan nilai PTS matematika semester 2 yaitu 3 siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert dan 3 siswa dengan tipe kepribadian introvert dari kelas VIII C SMP Negeri 6 Purworejo. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Instrumen yang peneliti gunakan yaitu tes EPI yang penggunaannya sudah terstandarisasi di Indonesia dan sudah terbukti tingkat reliabilitasnya yakni pada range 0,89 – 0,93, tes setara PISA konten ruang dan bentuk yang telah divalidasi dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert mampu memenuhi semua indikator pada level 1 dan 2. Pada level 3, siswa ekstrovert hanya memenuhi dua dari tiga indikator. Pada level 4, siswa ekstrovert hanya dapat memenuhi dua dari tiga indikator. Pada level 5 dan 6, siswa ekstrovert hanya memenuhi satu dari empat indikator. Sedangkan siswa dengan tipe kepribadian introvert mampu memenuhi semua indikator pada level 1, 2, 3, dan 4. Pada level 5 siswa introvert hanya memenuhi satu dari empat indikator. Pada level 6, siswa introvert tidak dapat memenuhi satupun indikator. Sehingga, kemampuan numerasi subjek ekstrovert dalam menyelesaikan soal setara PISA konten ruang dan bentuk (space and shape) hanya mampu mencapai pada level 2 karena memenuhi semua indikator level 1 dan 2, sedangkan kemampuan numerasi subjek introvert hanya mampu mencapai level 4 karena memenuhi semua indikator pada level 1, 2, 3, dan 4