Isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) Dari Susu Kambing Kacang Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri, Kemampuan Proteolitik Dan Ketahanan Antibiotik
No Thumbnail Available
Date
2025-03-24
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Abstract
Kambing kacang merupakan kambing asli Indonesia yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri asam laktat (BAL) dari susu kambing kacang. Proses isolasi dilakukan menggunakan media Man Rogosa (MRS) agar serta metode identifikasi fenotip dan biokimia. Selain itu, penelitian ini juga meliputi uji antibakteri menggunakan bakteri patogen seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, serta pengujian terhadap kemampuan proteolitik menggunakan susu skim tinggi protein dan ketahanan terhadap antibiotik menggunakan seperti Amoxicilin, Clindamycin, Azithromycin, Levofloxacin. Data dikumpulkan dengan mengukur zona hambat yang dihasilkan oleh isolat terhadap kemampuan antibakteri, proteolitik dan ketahanan antibiotik. Data disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian ini, berhasil diisolasi 12 bakteri asam laktat (BAL), yang terdiri dari sebelas isolat jenis coccus dan satu isolat jenis bacillus. Dari total isolat, 10 di antaranya menunjukkan sifat motil, sedangkan 2 lainnya non-motil. Semua isolat teridentifikasi sebagai katalase negatif dan bersifat heterofermentatif tanpa kemampuan homofermentatif. Semua isolat dapat tumbuh pada suhu 10°C dan 37°C, tetapi tidak dapat tumbuh pada suhu 45°C. Selain itu, semua isolat tumbuh pada konsentrasi 6,5% NaCl, tetapi tidak tumbuh pada konsentrasi 18%. Isolat juga dapat tumbuh pada pH 4,4, tetapi tidak tumbuh pada pH 9,6.
Kemampuan antibakteri yang ditunjukkan oleh isolat bervariasi. Isolat AB1 menunjukkan zona hambat tertinggi terhadap E. coli dan S. aureus, masing-masing mencapai 29,9 mm dan 23,9 mm, sedangkan isolat AB4 menunjukkan zona hambat terendah terhadap E. coli dan S. aureus, masing-masing 13,5 mm dan 11,2 mm. Dalam hal kemampuan proteolitik, zona hambat tertinggi mencapai 18 mm, sedangkan zona hambat terendah pada isolat AB12 mencapai 2 mm. Untuk ketahanan terhadap antibiotik, semua isolat menunjukkan daya tahan yang lemah terhadap empat jenis antibiotik, dengan zona hambat tertinggi terhadap Amoxicillin, Clindamycin, Azithromycin, dan Levofloxacin masing-masing mencapai 4,18 mm, 3,81 mm, 3,90 mm, dan 2,55 mm. Secara keseluruhan, isolat BAL dari susu kambing kacang menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai agen antibakteri dan memiliki kemampuan proteolitik, meskipun ketahanan terhadap antibiotik tergolong lemah. Isolat tersebut dapat dimanfaatkan dalam produksi susu fermentasi sebagai agen antibakteri dan proteolitik.