ANALISIS DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR MENGGUNAKAN ARC – GIS DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA (Studi Kasus: Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)
No Thumbnail Available
Date
2025-09-15
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstract
Bencana merupakan salah satu penyebab dampak negatif yang besar dalam
beberapa sektor baik dari segi material atau non material. Terdapat peta kerawanan
bencana longsor Kabupaten Purworejo, tetapi belum terperinci hingga peta
kerawanan kecamatan. Untuk dapat melakukan pemetaan bencana longsor dengan
baik maka analisis daerah rawan bencana dengan menggunakan aplikasi Arc – GIS.
Aplikasi Arc – GIS digunakan karena fitur lebih lengkap, pengolahan data yang
cepat, dan visualisasi peta yang berkualitas.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif (skoring) dan Overlay
yang berbasis Arc – GIS. Dalam menganalisis daerah yang berpotensi rawan
bencana, dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain adalah curah hujan,
kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Untuk memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi yang dapat memprediksi daerah rawan bencana
dengan memvisualisasikan peta bencana berdasarkan kelompok. Peta bencana
diharapkan dapat memberikan rekomendasi mitigasi bencana.
Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan daerah rawan longsor dapat dihitung
berdasarkan parameter – parameter yang mempengaruhinya. Kecamatan Loano
memiliki 3 kategori rawan bencana yaitu tinggi, sedang dan rendah. Setelah
melakukan penelitian didapatkan hasil daerah dengan tingkat kerawanan longsor
tinggi di Kecamatan Loano sebesar 43% atau 23 Km2. Daerah dengan tingkat
kerawanan longsor yang sedang di Kecamatan Loano sebesar 25% atau 13,56 Km2.
Daerah yang memiliki tingkat kerawanan longsor yang rendah di Kecamatan Loano
sebesar 32% atau 16,84 Km2. Strategi mitigasi bencana longsor Kecamatan Loano
dapat dilakukan dengan cara relokasi pemukiman dan membatasi pembangunan
pemukiman di daerah lereng yang rawan bencana longsor, pengendalian tata guna
lahan, edukasi terhadap masyarakat, dan pemasangan rambu rawan bencana