ANALISIS KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) DAN PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993 (Studi Kasus: Jalan Diponegoro STA 4+000 – STA 5+000 dan Jalan Gesing-Watukuro STA 0+000 – STA 1+000)
No Thumbnail Available
Date
2025-08-27
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kerusakan jalan yang
terjadi pada kedua ruas jalan dengan menggunakan metode Surface Distress Index
(SDI) yang meliputi jenis kerusakan, tingkat kerusakan, kelayakan jalan serta
prioritas perbaikan. Selain itu juga untuk menganalisis tebal lapis tambahan pada
ruas jalan yang mengalami kerusakan berdasarkan perhitungan menggunakan
AASHTTO 1993, dengan mempertimbangkan volume lalu lintas, dan daya dukung
tanah melalui pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menekankan survei
lapangan untuk mendapatkan data yang dapat dianalisis. Analisis data kerusakan
jalan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI). Untuk perhitungan tebal
lapis tambahan (overlay) menggunakan metode AASHTO 1993.
Hasil penelitian kerusakan pada Jalan Gesing-Watukuro STA 0+000-
1+000 terdapat kerusakan luas retak, lebar retak, jumlah lubang, dan bekas roda.
Nilai SDInya terdapat beberapa nilai yaitu 235, 245, 255, sehingga masuk ke dalam
klasifikasi rusak berat dengan penanganan berupa rekonstruksi jalan. Nilai LHR
rata-rata sebesar 142 kendaraan/hari. Nilai CBR rata-rata sebesar 7,46%, sehingga
hasil perhitungan tebal lapis tambah (overlay) sebesar 1 inci atau 2,5 cm. Untuk
Jalan Diponegoro STA 4+000-5+000 terdapat kerusakan luas retak, lebar retak, dan
lubang. Nilai SDI sebesar 235 sehingga termasuk rusak berat dengan penanganan
berupa rekonstruksi jalan. Nilai LHR rata-rata sebesar 148 kendaraan/hari. Nilai
CBR rata-rata sebesar 7,92%, sehingga hasil perhitungan tebal lapis tambah
(overlay) sebesar 1 inci atau 2,5 cm. Namun, untuk nilai minimum hamparan aspal
AC adalah 4 cm sehingga nilai lapis tambah AC yaitu 4 cm.