Pelestarian Kesenian Jepinan di Desa Pulasari Kecamatan Pagentan Banjarnegara”
No Thumbnail Available
Date
2015-03-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Prodi. PBSJ, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstract
Ahmad Solikhin. “ Pelestarian Kesenian Jepinan di Desa Pulasari
Kecamatan Pagentan Banjarnegara”. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa.
FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2014
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mendeskripsikan proses
pelaksanaan pertunjukan kesenian Jepinan di Desa Pulasari Kecamatan Pagentan
Kabupaten Banjarnegara,; (2) Untuk mengetahui makna simbolik yang terdapat
dalam sesaji yang digunakan dalam pertunjukan kesenian Jepinan di Desa
Pulasari Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara,; (3) Untuk mengetahui
pelestarian kesenian Jepinan di Desa Pulasari Kecamatan Wanayasa Kabupaten
Banjarnegara.
Metode Penelitian deskriptif kualitatif, Populasi dalam penelitian ini
adalah semua masyarakat di Desa Pulasari Kecamatan Pagentan Kabupaten
Banjarnegara yang mengetahui dan masih melestarikan kesenian Jepinan.
Instrumen penelitian adalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri yang bertindak sebagai participant observer, dan dibantu Handphone
sebagai perekam wawancara serta camera digital untuk mengabadikan gambar.
Teknik pengumpulan data adalah Teknik Wawancara, teknik observasi dan
Teknik Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan langkah data reduction,
data display, dan conclusion drawing/verification.
Hasil penelitian dan pembahasan data menunjukkan bahwa (1) Prosesi
Pertunjukan Kesenian Jepinan di Desa Pulasari meliputi Ngliar, mempersiapkan
tempat pertunjukan, pembuatan ubarampe/ sesaji, obong menyan (membakar
kemenyan), Pertunjukan kesenian Jepinan di Desa Pulasari, Meliputi :
Pertunjukan gerakan tarian , mendem (kesurupan), golet kanca (mencari anggota
kesenian Jepinan yang tidak ikut dalam pertunjukan, golet Upas (mencari gunaguna atau unsur ilmu hitam yang digunakan untuk menjaili seseorang, dan pasca
pertunjukan ditutup dengan berfoto bersama para pemain kesenian Jepinan di
Desa Pulasari, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. (2) Makna
Simbolis yang terkandung dalam Ubarampe / Sesaji dalam Pertunjukan Kesenian
Jepinan di Desa pulasari, sebagai berikut : Godhogan godhong gandul juga
memiliki makna yang ada sangkut pautnya dengan kehidupan manusia. Manusia
dalam mengarungi kehidupan di dunia tidaklah akan berjalan indah selamanya.
Pasti dalam kehidupan manusia akan memiliki rintangan ataupun cobaan yang
melanda, Tela bakar, Ubarampe godhong suruh, Kembang mawar abang putih,
Kinang, Wedang kopi, wedang teh, wedang putih, Minyak Duyung, Kemenyan,
(3) Pelestarian Kesenian Jepinan di Desa Pulasari, dalam pelestarian kesenian
Jepinan terdapat Unsur Pendukung dan Unsur Penghambat, Unsur Pendukung
dalam Kesenian Jepinan di Desa Pulasari meliputi : Pemerintah Desa Pulasari,
Masyarakat dan juga Pemain Kesenian Jepinan sendiri, sedangkan Unsur
Penghambatnya yaitu : Pemerintah Kecamatan kesenian Jepinan yang tidak
serius, Agama yang dianut masyarakat Desa Pulasari
Kata kunci : Jepinan, Makna Simbolis, Pelestarian