Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia by Author "Amalya Putri Rahayu"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Nilai Perjuangan dalam Novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar di Kelas XII SMA(Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-05-21) Amalya Putri RahayuPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik dalam novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia, (2) nilai perjuangan dalam novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia dan (3) relevansinya nilai perjuangan sebagai bahan ajar sastra di kelas XII SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan yang mengandung unsur intrinsik dan nilai perjuangan dalam novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Bidadari Berbisik. Instrumen yang digunakan adalah alat pencatat data dan alat tulisnya. Analisis data menggunakan teknik baca dan catat. Teknik penyajian data menggunakan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam novel Bidadari Berbisik yaitu 1) alur: campuran, 2) tokoh terdiri dari tokoh utama Ning dan Ayuni kemudian tokoh tambahan yaitu Ibu, Emak, Iman Arif, Nyonya Lili, Mak Iin, Onah, Wati, Pak Edi, dan Mang Hamid, 3) tema tentang perjuangan tokoh utama Bidadari Ayuning dan Ayuni untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan, 4) latar meliputi latar tempat: Tegal, warung makan, rumah Nyonya Lili, latar waktu : pagi, siang, dan malam hari, latar suasana: menyenangkan, menyedihkan, menegangkan, dan mengerikan, 5) sudut pandang menggunakan sudut pandang orang ketiga “Dia”, dan 6) amanat dalam novel adalah tetap semangat berjuang menghadapi masalah untuk mencapai tujuan, (2) nilai perjuangan dalam novel Bidadari Berbisik meliputi: a) nilai rela berkorban: rela mengorbankan kepentingan diri sendiri untuk orang lain, b) nilai persatuan: menjaga kerukunan, kebersamaan, dan saling menyayangi antar sesama dan c) semangat pantang menyerah: sikap semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan, dan (3) relevansinya nilai perjuangan sebagai bahan ajar sastra di kelas XII SMA disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran Fase F Bahasa Indonesia elemen membaca dan memirsa peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks di media cetak dan elektronik.
- ItemAnalisis Nilai Perjuangan Dalam Novel Bidadari Berbisik Karya Asma Nadia Serta Relevansinya Sebagai Bahan Ajar di Kelas XII SMA(Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-05-21) Amalya Putri RahayuAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik dalam novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia, (2) nilai perjuangan dalam novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia dan (3) relevansinya nilai perjuangan sebagai bahan ajar sastra di kelas XII SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan yang mengandung unsur intrinsik dan nilai perjuangan dalam novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Bidadari Berbisik. Instrumen yang digunakan adalah alat pencatat data dan alat tulisnya. Analisis data menggunakan teknik baca dan catat. Teknik penyajian data menggunakan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam novel Bidadari Berbisik yaitu 1) alur: campuran, 2) tokoh terdiri dari tokoh utama Ning dan Ayuni kemudian tokoh tambahan yaitu Ibu, Emak, Iman Arif, Nyonya Lili, Mak Iin, Onah, Wati, Pak Edi, dan Mang Hamid, 3) tema tentang perjuangan tokoh utama Bidadari Ayuning dan Ayuni untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan, 4) latar meliputi latar tempat: Tegal, warung makan, rumah Nyonya Lili, latar waktu : pagi, siang, dan malam hari, latar suasana: menyenangkan, menyedihkan, menegangkan, dan mengerikan, 5) sudut pandang menggunakan sudut pandang orang ketiga “Dia”, dan 6) amanat dalam novel adalah tetap semangat berjuang menghadapi masalah untuk mencapai tujuan, (2) nilai perjuangan dalam novel Bidadari Berbisik meliputi: a) nilai rela berkorban: rela mengorbankan kepentingan diri sendiri untuk orang lain, b) nilai persatuan: menjaga kerukunan, kebersamaan, dan saling menyayangi antar sesama dan c) semangat pantang menyerah: sikap semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan, dan (3) relevansinya nilai perjuangan sebagai bahan ajar sastra di kelas XII SMA disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran Fase F Bahasa Indonesia elemen membaca dan memirsa peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks di media cetak dan elektronik.