Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 158
  • Item
    TINDAK TUTUR EKSPRESIF TOKOH UTAMA DALAM FILM LIMA PENJURU MASJID SUTRADARA HUMAR HADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2021-02) Ummi Khasanah162110065
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk tindak tutur ekspresif yang digunakan tokoh utama dalam film Lima Penjuru Masjid sutradara Humar Hadi, dan (2) fungsi tindak tutur ekspresif yang digunakan tokoh utama dalam film Lima Penjuru Masjid sutradara Humar Hadi, dan (3) skenario pembelajaran keterampilan mendengarkan dengan media film Lima Penjuru Masjid sutradara Humar Hadi pada siswa kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini berupa percakapan yang termasuk tuturan ekspresif dalam film Lima Penjuru Masjid, sedangkan objek dalam penelitian ini berupa tindak tutur ekspresif. Dalam pengumpulan data digunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Dalam teknik analisis data digunakan metode padan dengan teknik daya pilah pragmatis. Dalam penyajian hasil analisis digunakan teknik penyajian informal. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) bentuk tindak tutur ekspresif tokoh utama yang digunakan dalam film Lima Penjuru Masjid sutradara Humar Hadi adalah tindak tutur ekspresif meminta maaf, tindak tutur ekspresif memuji, tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih, tindak tutur ekspresif mengeluh, dan tindak tutur ekspresif menyalahkan; (2) fungsi tindak tutur ekspresif tokoh utama yang ditemukan dalam film Lima Penjuru Masjid sutradara Humar Hadi, yaitu fungsi tuturan ekspresif meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat, tuturan ekspresif memuji untuk memberi apresiasi yang sifatnya positif atas hal yang dianggap baik, tuturan ekspresif mengucapkan terima kasih karena telah menerima bantuan, tuturan ekspresif mengeluh untuk menyatakan susah karena penderitaan dan kekecewaan, serta tindak tutur ekspresif menyalahkan seseorang; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur ekspresif dalam Lima Penjuru Masjid disesuaikan dengan materi dalam keterampilan mendengarkan/menyimak kurikulum 2013 yang terdapat pada KD 3.19 menganalisis isi dan kebahasaan film/drama yang dibaca atau ditonton. Materi pembelajaran dalam penelitian ini meliputi pengertian drama, jenis-jenis drama, struktur drama, unsur-unsur drama, dan ciri-ciri kebahasaan drama. Pembelajaran dilakukan dengan metode Problem Based Learning.
  • Item
    Analisis Sosiologi Sastra dan Nilai Religius Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara Sutradara Herwin Novianto dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA.
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2020-04-06) Apriliani 152110066
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik, (2) aspek sosiologi sastra, (3) nilai religius dalam film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, dan (4) rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XI SMA. Penelitian ini bersifat kualitatif. Fokus penelitian ini adalah aspek sosiologi sastra, nilai religius dalam film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, dan rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini adalah film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara. Dalam pengumpulan data digunakan teknik pustaka dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Dalam penyajian hasil analisis digunakan metode informal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan (1) unsur intrinsik dalam film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara mencakup enam aspek, yaitu: (a) tema mayor: berupa pendidikan dan tema minor: terdiri dari masalah ibu tidak merestui Aisyah mengajar di Nusa Tenggara Timur, dan masalah siswa tidak mau diajar oleh Aisyah, (b) tokoh dan penokohan, tokoh utama: Aisyah (sabar, ramah, memiliki tekat yang kuat), tokoh tambahan: Jaya, Ratna/ibuAisyah, Perdo, Siku Tavares, Lordis Defam, (c) alur: maju, (d) latar dalam film ini, yaitu latar tempat (Rumah Aisyah, Dusun Derok, Sekolah, Pasar, Rumah Sakit), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), dan latar sosial adalah tradisi dan keyakinan, (e) dialog yang digunakan dalam film ini adalah bahasa Indonesia dan bahasa lokal yaitu bahasa Sunda dan bahasa Uab Meto, dan (f) amanat: menanamkan rasa sabar tanpa mengeluh, pantang menyerah, dan pentingnya toleransi tanpa membedakan ras dan agama; (2) Aspek sosiologi sastra film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara mencakup empat aspek, yaitu (a) kekerabatan: kekerabatan Aisyah dengan Ibunya, kekerabatan Aisyah dengan warga, dan kekerabatan Aisyah dengan siswa-siwa, (b) pendidikan: pendidikan dalam keluarga Aisyah, pendidikan dalam sekolah, dan pendidikan dalam masyarakat,(c) cinta kasih: cinta kasih Aisyah dengan Ibu, cinta kasih Aisyah dengan siswa-siwa, dan cinta kasih dengan lawan jenis, dan d) perekonomian: golongan bawah; (3) Nilai religius film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara mencakup tiga aspek, yaitu (a) hubungan manusia dengan Allah yang terdiri dari: menutup aurat, melaksanakan salat, membaca Al-Qur’an, melaksanakan puasa, dan bersyukur, b) hubungan manusia dengan manusia meliputi: tolong menolong, dan menegakkan kebenaran, (c) hubungan manusia dengan dirinya sendiri meliputi: sabar, dan pemaaf; dan (4) Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara di kelas XI SMA merujuk pada KD. 3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton. Dalam pembelajarannya digunakan model pembelajaran TPS (think-pair-share) yang meliputi a) siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa/anggota, (b) guru memberi tugas pada setiap kelompok, (c) masing- masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut secara individu terlebih dahulu, (d) kelompok membentuk anggota-anggotanya berpasangan, setiap pasangan mendiskusikan hasil pekerjaan individunya, (e) kedua pasangan itu lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare atau membagikan hasil diskusinya.
  • Item
    KAJIAN SINTAKSIS DALAM JURNAL LIMIT PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
    (PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2019-08-21) Yunita Desilia
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kesalahan kalimat pada jurnal Limit Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo dan (2) skenario pembelajaran kesalahan kalimat pada jurnal Limit Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Objek penelitian ini berupa kalimat dalam jurnal Limit Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo, dengan fokus penelitian kesalahan kalimat yang ada dalam jurnal Limit Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data dilakukan dengan metode agih terdiri atas teknik ganti, teknik sisip dan teknik lesap. Dalam penyajian hasil analisis, digunakan metode informal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) kesalahan kalimat pada jurnal Limit Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo terdiri atas (a) kesalahan kalimat tanpa subjek terdapat tujuh kesalahan; (b) kesalahan kalimat tanpa predikat terdapat lima kesalahan; (c) kesalahan kalimat kemubaziran kata terdapat sembilan kesalahan; (d) kesalahan kalimat tidak logis terdapat empat kesalahan; (d) kesalahan penggunaan konjungtor terdapat enam kesalahan; dan (2) skenario pembelajaran dengan materi karya ilmiah ini sesuai dengan kompetensi dasar 3.15 yaitu menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah. Dalam pembelajaran ini, penulis menggunakan model pembelajaran jigsaw, yaitu (a) memberikan penjelasan tujuan dan materi pembelajaran; (b) membentuk kelompok diskusi yang terdiri atas kelompok asal dan kelompok ahli; (c) kelompok ahli bertugas mencari dan berdiskusi membahas materi yang telah diberikan; (d) setelah berdiskusi kelompok ahli kembali kepada kelompok asal; (e) memberikan tugas kepada kelompok asal tentang mengidentifikasikan kesalahan kalimat pada jurnal Limit; (f) berdiskusi mengidentifikasi dan menganalisis kesalahan kalimat pada jurnal Limit; (g) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi; (h) memberikan apresiasi kepada peserta didik.
  • Item
    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tempe Di Desa Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen
    (Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-03-02) Anisa Dewi Safitri.
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui proses pembuatan tempe di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. (2) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, kelayakan produksi tempe, dan analisis sensitivitas di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. (3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. Sampel dalam penelitian pengrajin tempe berjumlah 65 pengrajin tempe yang ditentukan dengan rumus Yamane dengan presisi 10%. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis data menggunakan uji regresi linear berganda. Proses produksi tempe yang dilakukan di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen melalui 6 tahapan yaitu pembersihan, perebusan, perendaman, pemecahan, penirisan dan inokulasi, pembungkusan dan inkubasi. Biaya produksi tempe rata-rata di desa Purbowangi sebesar Rp. 16.765.849 per bulan, penerimaan sebesar Rp. 20.267.720 per bulan, pendapatan sebesar Rp. 5.610.910 per bulan, dan keuntungan sebesar Rp. 4.676.612 per bulan. Usaha tempe di desa Purbowangi layak diusahakan dengan nilai R/C sebesar 1,35 dan nilai /C sebesar 35 per bulan. Analisis sensitivitas dihitung berdasarkan BEP harga jual produk. Harga saat BEP adalah sebesar Rp. 1.044 dan jika terjadi pernurunan harga melebihi 17,25% industri tempe akan mengalami kerugian. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe adalah modal dengan nilai signifikan (0,001), kedelai (0,093), ragi (0,551), TKDK (0,973), lama usaha (0,001), jenis kemasan (0,000). Berdasarkan uji F dipengaruhi secara bersama-sama oleh modal, kedelai, ragi, tenaga kerja dalam keluarga, lama usaha dan jenis kemasan. Sedangkan Berdasarkan uji T dari 6 variabel terdapat 2 variabel yang tidak berpengaruh yaitu ragi dan tenaga kerja dalam keluarga, sedangkan untuk 4 variabel berpengaruh yaitu modal, kedelai, lama usaha, dan jenis kemasan.
  • Item
    Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Kasus: P-IRT Tempe Syafira Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo)
    (Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2022-08-22) Yulinda.
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui besarnya Break Even Point di P-IRT Tempe Syafira, 2) Mengetahui berapa persen tingkat Margin Of Safety di P-IRT Tempe Syafira, 3) Mengetahui Perencanaan Laba di P-IRT Tempe Syafira. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah jenis penelitian yang mendalami tentang individu, kelompok, institusi dalam waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan pada Industri Rumah Tangga Tempe Syafira Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Penentuan daerah penelitian secara purposive (sengaja). Sampel industri ditentukan dengan teknik samping purposive. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan break even point. Hasil penelitian menunjukan bahwa Break Even Point unit dan Break Even Point sales selama 10 bulan terhitung dari bulan Agustus tahun 2021 hingga bulan Mei tahun 2022 mengalami fluktuatif. Break Even Point unit tertinggi pada bulan Mei yaitu 11.817 dan terendah bulan Januari yaitu 7.689 dengan rata-rata 98.405 unit. Break Even Point sales tertinggi pada bulan Mei yaitu Rp 75.680.373 dan terendah pada bulan Januari yaitu Rp 31.491.045 dengan rata-rata Rp 414.209.417. Perhitungan Margin Of Safety tertinggi pada bulan Januari yaitu 77% dan terendah pada bulan Mei yaitu 36% sedangkan rata-rata dalam 10 bulan yaitu 66%. Perencanan laba tertinggi pada bulan Januari sebesar Rp 88.947.896,00 dan terendah pada bulan Mei yaitu Rp 28.679.422,00 sedangkan rata-rata selama 10 bulan yaitu Rp 66.180.974,00. Berdasarkan hasil analisis break even point membuktikan bahwa Industri Rumah Tangga Tempe Syafira dinyatakan telah mencapai titik impas atau hasil produksi dan hasil penjualan melebihi break even point unit dan break even point sales