Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 55
  • Item
    Analisis Kesalahan Kalimat Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Purworejo dan Relevansinya dalam Pembelajaran Menulis Tahun Pelajaran 2023/2024
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-08-24) Fiona Delmart Rizky Aresta
    Abstrak: Kesalahan kalimat sering terjadi karena kurangnya pemahaman aturan tata bahasa, banyak siswa yang mungkin tidak memahami secara mendalam aturan tata bahasa dalam bahasa Indonesia. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan kata, tata bahasa yang tidak tepat, atau penyimpangan dari struktur kalimat yang benar sehingga terjadilah kesalahan kalimat. Oleh karena itu, kesalahan kalimat tersebut menarik untuk diteliti. Kebanyakan siswa kelas X SMK Negeri 1 Purworejo masih tergolong lemah dalam memahami cara penulisan sebuah kalimat dalam teks laporan hasil observasi yang baik dan benar. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kesalahan kalimat berupa pengacauan induk kalimat dan anak kalimat dalam teks laporan hasil observasi. Penulisan yang menyebabkan terjadinya pengacauan induk kalimat dan anak kalimat antara lain, induk kalimat yang didahului konjungsi, kedua klausa sebagai anak kalimat,dan lain-lain, (2) kesalahan kalimat berupa kalimat tanpa subjek dalam teks laporan hasil observasi. Penulisan yang menyebabkan terjadinya kalimat tanpa subjek adalah kurangnya pemahaman tata Bahasa atau kurangnya perhatian terhadap detail ketika menulis, (3) kesalahan kalimat berupa kalimat tidak logis dalam teks laporan hasil observasi. Penulisan kalimat yang tidak logis terjadi karena kurangnya praktik dan pengalaman atau siswa yang jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan (4) relevansinya dalam pembelajaran menulis. Fokus penelitian ini berupa kesalahan kalimat teks laporan hasil observasi karya siswa kelas X SMK Negeri 1 Purworejo dan relevansinya dalam pembelajaran menulis. Pengumpulan data menggunakan teknik catat. Teknik analisis menggunakan metode agih. teknik penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Dari hasil penelitian disimpulkan: (1) kesalahan kalimat berupa pengacauan induk kalimat dan anak kalimat berjumlah 32 kesalahan (80%), (2) kesalahan kalimat berupa kalimat tanpa subjek berjumlah 4 kesalahan (10%), (3) kesalahan kalimat berupa kalimat tidak logis berjumlah 4 kesalahan (10%), dan (4) relevansi pembelajaran menulis dengan modul ajar dengan analisis kesalahan kalimat teks laporan hasil observasi karya siswa kelas X SMK Negeri 1 Purworejo dapat dikaitkan Capaian Pembelajaran (CP) elemen menulis yaitu 5. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis. Tujuan Pembelajaran (TP) 3.3 Siswa mampu menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.
  • Item
    "Dinamika Kepribadian dan Kecemasan Tokoh Utama Novel Luka Cita Karya Valerie Patkar dan Relevansinya sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA"
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-08-28) Mardini Sulvia Ningrum
    ABSTRAK: S etiap makhluk hidup memiliki naluri untuk bertahan hidup, naluri untuk mati, dan memiliki konflik yang berujung pada kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) dinamika kepribadian dan kecemasan tokoh utama novel Luka Cita karya Valerie Patkar dan (2) relevansi bahan pembelajaran novel Luka Cita karya Valerie Patkar di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini ialah dinamika kepribadian dan kecemasan yang terdapat dalam novel Luka Cita karya Valerie Patkar. Penelitian difokuskan pada dinamika kepribadian dan kecemasan tokoh utama novel Luka Cita karya Valerie Patkar menggunakan pendekatan psikologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak menggunakan instruman catat sebagai teknik lanjutannya. Teknik analisis data pada penelitian berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis dengan langkah-langkah (1) Reduksi Data (Data Reduction), (2) Penyajian Data (Data Display), dan (3) Penarikan Kesimpulan (Data Verification). Berdasarkan data dan pembahasannya disimpulkan (1) Novel Luka Cita karya Valerie Patkar terdapat unsur psikologi sastra dinamika kepribadian dan kecemasan. Dinamika kepribadian dalam novel Luka Cita karya Valerie Patkar ditemukan sebanyak 30 data aspek naluri kehidupan (Eros) dengan persentase 68% berupa makan, minum, tidur, pemenuhan gairah (libido), dan sebanyak 14 data naluri kematian (Thanatos) dengan persentasi 32% berupa Utara yang memutuskan keluar dari catur, membiarkan orang lain menyalahkan dirinya, tidak bisa membela diri, Javier yang merelakan perusahaan yang telah ia bangun, menggunakan kata-kata kasar yang dapat melukai hati orang lain. Sedangkan kecemasan dalam novel Luka Cita karya Valerie Patkar ditemukan sebanyak 15 data aspek kecemasan realistik (Realistic Anxiety), dengan persentase 50%, sebanyak 9 data berupa rasa takut yang timbul karena pengaruh lingkungan sekitar, takut saat bertemu orang, takut jika tingkah laku kita merugikan orang lain. Kecemasan moral (Moral Anxiety) dengan persentase 30 % sebanyak 9 data berupa rasa takut jika Utara akan di-bully, rasa takut akan mendapatkan sanksi karena tidak cepat menyelesaikan tugas, rasa takut saat mecoba hal baru, kecemasan neurotik (Neurotic Anxiety) dengan persentase 20% sebanyak 6 data berupa kecemasan yang dialami Javier yang mengingatkannya pada kenangan buruk masa lalu, kecemasan Utara apabila kembali ditinggalkan orang tersayang, dan (2) novel Luka Cita karya Valerie Patkar dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar karena terdapat unsur psikologi sastra yaitu dinamika kepribadian dan kecemasan berupa norma-norma kepribadian yang dapat diterapkan pada siswa kelas XII SMA.
  • Item
    Bentuk Kekuasaan Patriarki Film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-08-28) Krista Mutiara Wijayanti
    Abstrak : Kekuasaan patriarki biasa terjadi dalam realita kehidupan berumah tangga. Dominasi laki-laki pada kekuasaan patriarki sering digambarkan melalui film, salah satunya film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bentuk patriarki dalam film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf, (2) dampak budaya patriarki pada perempuan dalam film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf, (3) relevansi film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Fokus penelitian bentuk kekuasaan patriarki.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak disertai teknik catat. Instrumen dalam penelitan ini menggunakan kartu pencatatan data. Teknik analisis data pada penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis dengan langkah-langkah (1) Reduksi Data (Data Reducation), (2) Penyajian Data (Data Display), dan (3) Penarikan Kesimpulan (Data Verification). Teknik penyajian data menggunakan teknik informal data berbentuk uraian. Berdasarkan data dan pembahasan disimpulkan (1) Film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf terdapat bentuk kekuasaan patriarki. Bentuk kekuasaan patriarki dalam film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf ditemukan 9 data stereotip dengan presentase 35% yakni berbentuk perempuan sebagai kaum lemah dan perempuan bergantung pada laki-laki, 9 data subordinasi dengan presentase 34% yang berbentuk kepemimpin dan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan dan perempuan sebagai kaum emosional, dan marginalisasi ditemukan data sebanyak 8 data dengan presentase 31% dengan bentuk penindasan psikologi dan tekanan mertua kepada menantu perempuan. (2) Film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf terdapat dampak adanya budaya patriarki. Dampak budaya patriarki dalam film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf ditemukan 10 data ketidakadilan gender dengan presentase 58% dengan bentuk beban ganda dan ditemukan 7 data kekerasan pada perempuan dengan presentase 42% dengan bentuk kekerasan emosional dan kekerasan psikologi, dan (3) Film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf memiliki relevansi dengan pembelajaran bahasa indonesia khususnya pada pembelajaran apresiasi sastra di kelas XI SMA. Film Baby Blues karya Bachtiar Yusuf dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar merujuk pada KD 11.4 ialah menganalisis isi film menggunakan kata-kata sendiri secara kritis pada film.
  • Item
    Analisis Struktural (Tema Fakta Cerita dan Sarana Sastra) novel Selamat Tinggal karya Tere Liye
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-08-30) Taufiq Surya
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi struktur (tema, fakta cerita, dan sarana sastra). Struktur yang terkandung di dalamnya adalah tema, fakta certa dan sarana sastra. Pendekatan penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan subjek novel dan Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, peneliti sendiri. Sumber data terdiri dari sumber primer yaitu berupa dialog, monolog, dan narasi dalam novel. Sementara sumber data sekunder antara lain buku sastra, artikel, jurnal, serta situs internet yang valid dan relevan dengan objek penelitian. Teknik pengumpulan data dengan membaca secara kritis dan teliti seluruh teks novel. Penyajian hasil analisis data digunakan adalah Teknik penyajian informal, yaitu perumusan kalimat biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang tertentu. Struktur yang membangun novel “Selamat Tinggal karya Tere Liye” meliputi unsur intrinsik yaitu : 1) tema yang terdapat dalam novel “Selamat Tinggal” adalah perjalanan tokoh utama Sintong Tinggal untuk menyelesaikan studi. (Tokoh dan Penokohan : novel “Selamat Tinggal” meliputi Sintong Tinggal, Bulik Ningrum, Sepupu, Slamet), 2) fakta cerita pada novel Selamat Tinggal menggunakan alur mundur atau regresif yang diceritakan dari akhir, tengah dan awal diantaranya, tokoh/penokohan : Sintong Tinggal, Bulik Ningrum, Sepupu, Slamet, latar : tempat, waktu dan sosial dan saran sastra (gaya bahasa, sudut pandang zdan amanat). 3) Sarana Sastra : sudut pandang, gaya bahasa (personifikasi, Sinisme, sakasme, Ironi), Amanat : Berhentilah untuk membeli buku bajakan atau membaca buku bajaka baik buku yang secara fiksi maupun secara non fiksi, hargailah karya orang lain sekecil apa pun itu
  • Item
    Dekonstruksi Tokoh Novel Sunset & Rosie Karya Tere Liye Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar
    (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-07-22) Ikfi Cahyani
    Abstrak: Strukturalisme novel Sunset & Rosie Karya Tere Liye menjadikan pemaknaan yang dianggap mutlak dalam sebuah teks. Namun, pandangan dekonstruksi hadir untuk membuktikan bahwa tidak ada makna yang mutlak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrpsikan : (1) hierarki tokoh novel Sunset & Rosie karya Tere Liye dari peneliti pendahulu; (2) dekonstruksi tokoh dan penokohan novel Sunset & Rosie karya Tere Liye; (3) relevansi novel Sunset & Rosie sebagai bahan ajar kelas XII SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Fokus penelitian ini adalah hierarki oposisi penokohan novel sunset & Rosie Karya Tere Liye dari peneliti pendahulu, dekonstruksi tokoh dan penokohan novel Sunset & Rosie karya Tere Liye dan relevansinya sebagai bahan ajar kelas XII SMA. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan teknik pustaka dan teknik catat. Teknik analisis data pada penelitian menggunakan teknik analisis konten. Teknik penyajian data penelitian mengguanakan teknik penyajian informal. Hasil penelitian ini meliputi; a) tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel Sunset & Rosie karya Tere Liye yaitu; (1) tokoh Tegar selama ini ditetapkan oleh peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter pekerja keras, penyayang, dan optimistik, setelah didekonstruksi tokoh Tegar berkarakter santai, pembenci, dan pesimis; (2) tokoh Rosie selama ini ditetapkan oleh peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter mudah putus asa, setelah didekonstruksi Rosie berkarakter optimistik; (3) tokoh Sekar selama ini ditetapkan peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter pengertian, setelah didekonstruksi Sekar berkarakter egois; (4) tokoh Anggrek selama ini ditetapkan peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter dewasa, setelah didekonstruksi Sekar berkarakter kekanak-kanakan; (5) tokoh Sakura selama ini ditetapkan peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter pandai, setelah didekonstruksi Sakura berkarakter bodoh; (6) tokoh Jasmine selama ini ditetapkan peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter baik, setelah didekonstruksi Jasmine berkarakter emosional; (7) tokoh Lili selama ini ditetapkan peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter pendiam, setelah didekonstruksi Lili berkarakter energik; (8) tokoh Oma selama ini ditetapkan peneliti pendahulu dan pembaca berkarakter pengertian, setelah di dekonstruksi Oma berkarakter egois; (b) relevansi sebagai bahan ajar, novel Sunset & Rosie karya Tere Liye merelevansi pembelajaran kopetensi dasar 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel.