Teknik Sipil
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Teknik Sipil by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 125
Results Per Page
Sort Options
- ItemRancang Bangun Bel Sekolah Otomatis dengan Output Suara Tiga Bahasa (Arab, Inggris, Indonesia) Berbasis Arduino Uno di SMP Muhammadiyah Jono(Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2023-11-10) Hafidz RuzainiPenelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun bel sekolah otomatis berbasis Arduino Uno dengan output suara tiga bahasa (Arab, Inggris, Indonesia) di SMP Muhammadiyah Jono. Bel sekolah otomatis ini diharapkan dapat menggantikan bel sekolah manual yang ada sehingga dapat meminimalisir keterlambatan pengoperasian bel dan memberikan isyarat bel yang lebih jelas kepada warga sekolah. Selain itu, bel sekolah otomatis ini juga dapat membantu siswa dalam belajar bahasa asing. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan pendekatan waterfall yang telah disesuaikan. Tahapan penelitian dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis kebutuhan sistem, pemodelan sistem, hingga implementasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Pengujian sistem dilakukan menggunakan metode User Acceptance Test (UAT) dengan jenis pengujian blackbox. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arduino Uno, modul DFPlayer Mini MP3 Player, modul RTC DS3231, relay 5V 1 channel, LCD 16x2 I2C, saklar SPST, dan amplifier. Hasil uji operasional menegaskan bahwa Bel Sekolah Otomatis berbasis Arduino Uno berjalan lancar sesuai harapan pengguna. Sistem ini mampu mengelola amplifier secara otomatis selama jam sekolah dan menonaktifkannya setelah jam pelajaran selesai. Terdapat dua mode yang dapat diatur sesuai kebutuhan, yakni untuk upacara atau pelajaran biasa. Implementasi sistem ini dengan output suara tiga bahasa juga sukses, dengan layar menampilkan informasi akurat, suara sesuai harapan, dan relay yang mengatur amplifier berfungsi tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
- ItemANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HIRADC PADA PEKERJAAN PILAR DI PROYEK JALAN TOL YOGYAKARTA-BAWEN(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2023-11-28) ARIESTA PUTRI AISYIYAHSebuah proyek konstruksi sering kali menemui risiko dalam pekerjaannya. Salah satu risiko yaitu risiko kecelakaan kerja. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja perlunya sebuah manajemen K3 yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer berupa data observasi lapangan dan data sekunder berupa profil perusahaan dan CSA (Construction Safety Analysis) pekerjaan pilar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode HIRADC (Hazard Identification, Risk, Assesment and Determining Control). Metode ini berisi tentang identifikasi bahaya, pengendalian bahaya dan risiko. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil yaitu terdapat 48 potensi bahaya pada pekerjaan pilar di Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen. Sebelum dilakukan pengendalian risiko terdapat 6 kategori tingkat risiko besar, 42 kategori tingkat risiko sedang, dan 0 kategori tingkat risiko kecil. Setelah dilakukan pengendalian risiko seperti pengendalian teknik (memasang perimeter, perbaikan part yang rusak, perkuatan scaffolding, dan penempatan flagman), administrasi (memasang rambu, membuat surat ijin kerja, dan melakukan pengawasan), dan APD (full body harness, sepatu, rompi, helm, kacamata, earplug) didapatkan hasil 0 kategori tingkat risiko besar, 34 kategori tingkat risiko sedang, dan 14 kategori tingkat risiko kecil.
- ItemANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HIRADC PADA PEKERJAAN PILAR DI PROYEK JALAN TOL YOGYAKARTA-BAWEN(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2023-11-28) ARIESTA PUTRI AISYIYAHSebuah proyek konstruksi sering kali menemui risiko dalam pekerjaannya. Salah satu risiko yaitu risiko kecelakaan kerja. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja perlunya sebuah manajemen K3 yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer berupa data observasi lapangan dan data sekunder berupa profil perusahaan dan CSA (Construction Safety Analysis) pekerjaan pilar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode HIRADC (Hazard Identification, Risk, Assesment and Determining Control). Metode ini berisi tentang identifikasi bahaya, pengendalian bahaya dan risiko. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil yaitu terdapat 48 potensi bahaya pada pekerjaan pilar di Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen. Sebelum dilakukan pengendalian risiko terdapat 6 kategori tingkat risiko besar, 42 kategori tingkat risiko sedang, dan 0 kategori tingkat risiko kecil. Setelah dilakukan pengendalian risiko seperti pengendalian teknik (memasang perimeter, perbaikan part yang rusak, perkuatan scaffolding, dan penempatan flagman), administrasi (memasang rambu, membuat surat ijin kerja, dan melakukan pengawasan), dan APD (full body harness, sepatu, rompi, helm, kacamata, earplug) didapatkan hasil 0 kategori tingkat risiko besar, 34 kategori tingkat risiko sedang, dan 14 kategori tingkat risiko kecil.
- ItemAnalisis sifat fisis dan sifat mekanis tanah sebagai bahan material timbunan pada at grade dan simpang susun pada jalan tol Yogyakarta – Bawen seksi 1(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024) Sofyan AzharPembangunan di Indonesia saat ini sangatlah berkembang pesat terutama pada bidang infrastruktur yaitu jalan tol. Pemerintah merencanakan infrastruktur jalan tol Yogyakarta – Bawen sebagai koneksi bagian utara dan bagian selatan. Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen ini membutuhkan material tanah timbunan sebagai lapisan dasar. Tanah yang digunakan sebagai material timbunan yang sesuai dengan perencanaan sangatlah terbatas bahkan sangat sulit ditemukan didaerah tersebut, sehingga harus didatangkan dari dari daerah lain. Tujuan dari penelitian ini untuk memastikan tanah yang digunakan sesuai yang dibutuhkan sebagai timbunan pada at grade dan simpang susun yang sesuai dengan spesifikasi Bina Marga 2018. Penelitian ini menggunakan metode, yaitu metode yang sesuai dengan standar SNI sesuai dengan pengujian yaitu SNI 1965 : 2008 Kadar air untuk tanah, SNI 1964 :2008 Berat jenis tanah, SNI 1967 : 2008 Batas cair tanah, SNI 3423 : 2008 Analisa saringan, SNI 1742 : 2008 Kepadatan tanah dan dan SNI 1744 : 2012 CBR Laboratorium.. Data yang digunakan penelitian yaitu dari pengujian tanah yang dilakukan di Laboratorium Direksi PT. ADHI KARYA Tbk. pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Seksi 1 Berdasarkan hasil pengujian tanah yang dilakukan untuk mengetahui sifat fisis dan sifat mekanis tanah dapat dilakukan dilaboratorium tanah bahwa sifat fisis tanah berdasarkan klasifikasi Unifield Soil Classification System (USCS) adalah CL atau lempung anorganik. Hasil pengujian sifat mekanis didapatkan nilai CBR laboratorium didapatkan hasil lebih dari 6 %, angka ini lebih besar dari yang disyaratkan oleh Spesifikasi Bina Marga Tahun 2018 yaitul 6 %, maka tanah tersebut dapat digunakan sebagai bahan material timbunan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen Seksi 1 karena sesuai dengan Spesifikasi Bina Marga Tahun 2018.
- ItemAnalisis Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Kekeringan (Studi Kasus : Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024) Bambang PriyantoPenelitian ini berlokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo yang sering dilanda bencana kekeringan. Kekeringan terjadi hampir setiap tahun ditandai dengan droping air bersih yang disuplai BPBD Purworejo untuk Desa Sidomulyo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Sidomulyo terhadap bencana kekeringan sekaligus memberi informasi kesiapsiagaan bencana kekeringan kepada masyarakat setempat. Metode analisis deskriptif dipakai dalam penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data lapangan atau data sebenarnya kemudian data diolah dan dianalisis agar mendapat hasil berupa gambaran masalah yang terjadi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana diambil Dusun yang terdampak kekeringan di Desa Sidomulyo yaitu Dusun Makemdowo, Rukem dan Babahan dengan rumus Slovin yang digunakan untuk menentukan jumlah responden. Penelitian ini memakai angket kuesioner sebagai instrumen utama dengan likert sebagai skala penilaian. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan instrumen penelitian dengan menggunakan bantuan Software SPSS Versi 27.0. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo dalam menghadapi bencana kekeringan berada pada kategori “kurang siap”. Masyarakat Desa Sidomulyo mendapat nilai rata – rata 57,33. Berdasarkan hasil penelitian dan observasi diketahui bahwa sarana ataupun fasilitas air bersih Desa Sidomulyo masih belum memadai. Masyarakat juga kurang mempersiapkan serta belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesiapsiagaan bencana kekeringan.
- ItemAnalisis Perbandingan Biaya Siklus Hidup Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku Jalan Bencorejo-Angrukketip Kabupaten Purworejo(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024) Dika Ayu ApriyantiIndonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan yang efektif dan efisien agar mampu menahan dan menerima beban volume lalu lintas kendaraan dengan umur rencana yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B, menganalisis RAB konstruksi pekerjaannya, mengetahui perbandingan segi biaya dan struktur tebal perkerasan lentur dari kedua metode tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian gabungan dari dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Data yang diperoleh dijadikan bahan dasar dalam perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B. Data yang digunakan yaitu data primer berupa data survei LHR, data CBR, data panjang dan lebar ruas jalan. Untuk data sekounder berupa data curah hujan, data kelas/fungsi jalan, data harga satuan material, alat dan tenaga kerja. Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 adalah AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, lapis pondasi agregat kelas A 40 cm, dan perlu adanya perbaikan tanah dasar berupa stabilisasi dengan semen atau material timbunan pilihan dengan ketebalan bervariasi 10-17,5 cm, sedangkan untuk tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T- 01-2002-B adalah AC-WC 4,5 cm, AC-BC 7 cm, lapis pondasi agregat kelas A 15 cm dan lapis pondasi agregat kelas S 15 cm. Biaya konstruksi dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 sebesar Rp 2.692.798.000, sedangkan dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B sebesar Rp 2.629.907.000. Yang memengaruhi perbedaan dari hasil tebal perkerasan lentur kedua metode tersebut yaitu adanya perbedaan parameter yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B lebih efisien digunakan pada ruas Jalan Pituruh-Megulung Kab. Purworejo dibandingkan dengan metode MDPJ 2017.
- ItemAnalisis Simpang tiga tak bersinyal (Studi kasus: Simpang Tiga Tak Bersinyal Kec. Ngawen Kab. Blora)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024) Dedy Yuda DyantoroSimpang tiga tak bersinyal yang terletak pada Jl. Raya Blora-Purwodadi, Jl. Ngawen-Japah merupakan salah satu simpang tiga lengan yang berada di Kabupaten Blora merupakan kawasan pertokoan, perbankan dan pedagang kaki lima dimana di jam-jam sibuk arus lalu lintas persimpangan sering terjadi tundaan dan antrian kendaraan. Tundaan dan antrian kendaraan disepanjang lengan simpang mengakibatkan kinerja simpang menjadi tidak efektif dan kemungkinan terjadi kemacetan serta resiko kecelakaan semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui volume lalu lintas simpang, menganalisis simpang berdasarkan pedoman MKJI 1997, dan mencari alternatif penyelesaian permasalah pada simpang tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Pengumpulan data primer yaitu kondisi geometrik, kondisi lalu lintas serta kondisi lingkungan. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Blora berupa data jumlah penduduk Kabupaten Blora. Hasil penelitian pada simpang tiga tak bersinyal didapatkan arus lalu lintas tertinggi pada hari minggu berlangsung pada sore hari pukul 16:30 – 17:30 WIB dengan volume arus lalu lintas (Qtot) sebesar 1443,9 smp/jam, Kapasitas sesunguhnya (C) sebesar 2873,268 smp/jam, nilai Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,50, Tundaan lalu lintas simpang (DT1) sebesar 5,1039 det/smp, Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) sebesar 3,811 det/smp, Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) sebesar 13,287 det/smp, Tundaan geometrik simpang (DG) sebesar 3,905 det/smp, Tundaan simpang (D) sebesar 9,008 det/smp, dan Peluang antrian (QP) rentang 10,986% - 24,744%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis simpang tiga tak bersinyal yang terletak pada Jl. Raya Blora-Purwodadi, Jl. Ngawen-Japah memiliki tingkat pelayanan rata-rata stabil, dimana nilai Derajat Kejenuhan simpang lebih kecil dari nilai maksimum (<0,75), sedangkan faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor, (FRSU) berada pada kelas hambatan termasuk tinggi karena adanya pertokoan, perbankan dan banyak pedagang kaki lima yang berjualan pada lengan simpang, sehingga alternatif untuk simpang tiga tak bersinyal di Kec. Ngawen Kab. Blora perlu adanya pemasangan rambu larangan berjualan dan larangan parkir pada lengan simpang pada ruas jalan.
- ItemAnalısıs Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 Dan Aashto 1993 (Studı Kasus Ruas Jalan Kenteng Bencorejo STA 7+000 sampai STA 8+000)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024) Yunifa Rochma RiyaniPenelitian ını dilakukan pada ruas jalan Kenteng Bencorejo, Kecamatan Banyuurip. Kabupaten Purworejo. Pada ruas ını jalan mengalamı penurunan berupa retak, berlubang, dan bergelombang pada beberapa segmen jalannya yaitu pada STA 7+000 sampai dengan STA 8+000. Kondısı jalan ını mengakibatkan terganggunya mobılısası masyarakat yang kurang nyaman dan aman Skrıpsı ını bertujuan untuk merencanankan tebal perkerasan lentur dan membandingkan rencana anggaran biaya yang diperlukan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) 1993 Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian. Data tersebut berupa data primer dan data sekunder, untuk data primer didapatkan darı survey dan pengukuran dilapangan. Didapatkan hasıl perhitungan tebal perkerasan lentur menggunakan metode MDPJ 2017 yartu untuk lapıs permukaan AC-WC 4 cm dan AC-BC 6 cm, dan lapis pondası sebesar 40 cm. Sedangkan untuk tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 yaitu untuk lapis permukaan 5 cm, lapis pondası atas 10 cm, dan lapıs pondası bawah 10cm Dan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk metode MDPJ 2017 sebesar Rp. 2.779 352.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah), sedangkan untuk metode AASHTO 1993 memerlukan anggaran biaya konstruksi sebesar Rp. 1.455.997.000 (Satu Milyar Empat Ratus Lima Puluh Lima Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Rupiah) Metode MDPJ 2017 memerlukan biaya konstruksi yang lebih tinggi dibandingkan deengan metode AASHTO 1993 yaitu dengan selısıh biaya sebesar Rp. 1.323.375.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
- ItemAnalisis Kekeringan dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Kabupaten Bantul(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-05) FANI ANGGRAENIKekeringan di Kabupaten Bantul menyebabkan timbulnya dampak kekeringan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran kekeringannya. Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo dan DAS Opak di Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keparahan kekeringan dan sebarannya sehingga bencana kekeringan dapat diminimalisir dampaknya dengan melihat lokasi yang beresiko terhadap kekeringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Standardized Precipitation Index (SPI) dengan menggunakan data curah hujan periode 18 tahun. Periode SPI yang digunakan adalah periode defisit 6 bulanan (SPI-6). Hasil perhitungan diplotkan dan dipetakan kedalam Arcgis dengan menggunakan data curah hujan, data titik koordinat stasiun hujan serta peta wilayah administrasi perbatasan Kabupaten Bantul untuk mengetahui sebaran kekeringannya. Analisis indeks sebaran kekeringan metode SPI pada DAS Progo dan DAS Opak Kabupaten Bantul menghasilkan indeks kekeringan terkecil yaitu -3,66 yang terjadi di bulan April Tahun 2010 pada Stasiun Hujan Karang Ploso yang berada di Kecamatan Piyungan. Hasil analisis peta sebaran kekeringan pada DAS Progo dan DAS Opak Kabupaten Bantul diperoleh hasil rerata bahwa semua wilayah di Kabupaten Bantul termasuk dalam kategori kekeringan normal sehingga tingkat kekeringannya rendah. Kekeringan tertinggi banyak terjadi pada bulan Juni dan bulan Juli akan tetapi kekeringan tidak terjadi pada Tahun 2017.
- ItemEVALUASI KINERJA JALAN PERKOTAAN (Studi Kasus: Jalan Kyai Brengkel, Purworejo)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-15) PEKIK UBAYA SAKTIPasar Purworejo yang berlokasi di Jalan Kyai Brengkel, diresmikan pada Selasa, 22 Februari 2022. Seiring dengan diresmikannya pasar tersebut, maka mengakibatkan timbulnya bangkitan dan tarikan perjalanan ke Pasar Purworejo yang akan berpengaruh pada kinerja jalan perkotaan di jalan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tingkat pelayanan jalan yang disebabkan penggunaan ruang jalan yang tidak sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja jalan perkotaan pada kondisi saat ini dan mencari solusi maupun kondisi terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja jalan perkotaan di Jalan Kyai Brengkel, Purworejo. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah geometri jalan, lingkungan, arus dan komposisi lalu lintas, serta jumlah penduduk untuk menentukan nilai derajat kejenuhan sebagai indikator kinerja jalan perkotaan di jalan. Analisis kinerja jalan perkotaan mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI, 2023). Hasil analisis menunjukkan kinerja jalan perkotaan dengan nilai derajat kejenuhan (𝐷 𝐽 ) pada kondisi saat ini 0,30. Tingkat pelayanan jalan termasuk kelas B (0,20-0,44). Nilai kecepatan tempuh (𝑉 𝑇 ) sebesar 33 km/jam. Nilai waktu tempuh (𝑊 𝑇 ) sebesar 0,03 jam atau 1,8 menit. Solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja lalu lintas di Jalan Kyai Brengkel, Purworejo adalah penerapan dua arah.
- ItemEVALUASI SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-16) KHOLID AL ANSHORYSimpang Pandekluwih merupakan salah satu simpang empat lengan yang berada di Kabupaten Purworejo yang tidak dilengkapi dengan lampu lalu lintas (traffic light), dimana di jam-jam sibuk arus lalu lintas persimpangan sering terjadi tundaan dan antrian kendaraan. Tundaan dan antrian kendaraan disepanjang lengan simpang mengakibatkan kinerja simpang menjadi tidak efektif dan kemungkinan terjadi kemacetan serta resiko kecelakaan semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui volume lalu lintas simpang, mengevaluasi simpang berdasarkan pedoman MKJI 1997, dan mencari alternatif penyelesaian permasalah pada simpang tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Pengumpulan data primer yaitu kondisi geometrik, kondisi lalu lintas serta kondisi lingkungan. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Purworejo berupa data jumlah penduduk Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian dan pembahasan pada simpang Pandekluwih didapat lebar rata-rata pendekat (Wଵ) sebesar 4,01 meter, arus lalu lintas tertinggi pada hari senin terjadi pada sore hari pukul 15:45-16:45 WIB dengan volume arus lalu lintas (𝚀୲୭୲) sebesar 1845,5 smp/jam, Kapasitas sesunguhnya (C) sebesar 2310,113 smp/jam, nilai Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,80, Tundaan lalu lintas simpang (DT1) sebesar 8,925 det/smp, Tundaan lalu lintas jalan utama (DT) sebesar 6,659 det/smp, Tundaan lalu lintas jalan minor (DT୍ ) sebesar 10,906 det/smp, Tundaan geometrik simpang (DG) sebesar 4,058 det/smp, Tundaan simpang (D) sebesar 12,983 det/smp, dan Peluang antrian (QP) rentang 25,809% - 51,185%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis simpang Pandekluwih memiliki tingkat pelayanan rata-rata tinggi, dimana nilai Derajat Kejenuhan simpang Pandekluwih melebihi nilai maksimum (>0,75), maka tidak memenuhi persyaratan dari pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
- ItemEVALUASI SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-16) KHOLID AL ANSHORYSimpang Pandekluwih merupakan salah satu simpang empat lengan yang berada di Kabupaten Purworejo yang tidak dilengkapi dengan lampu lalu lintas (traffic light), dimana di jam-jam sibuk arus lalu lintas persimpangan sering terjadi tundaan dan antrian kendaraan. Tundaan dan antrian kendaraan disepanjang lengan simpang mengakibatkan kinerja simpang menjadi tidak efektif dan kemungkinan terjadi kemacetan serta resiko kecelakaan semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui volume lalu lintas simpang, mengevaluasi simpang berdasarkan pedoman MKJI 1997, dan mencari alternatif penyelesaian permasalah pada simpang tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Pengumpulan data primer yaitu kondisi geometrik, kondisi lalu lintas serta kondisi lingkungan. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Purworejo berupa data jumlah penduduk Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian dan pembahasan pada simpang Pandekluwih didapat lebar rata-rata pendekat (W) sebesar 4,01 meter, arus lalu lintas tertinggi pada hari senin terjadi pada sore hari pukul 15:45-16:45 WIB dengan volume arus lalu lintas (𝚀) sebesar 1845,5 smp/jam, Kapasitas sesunguhnya (C) sebesar 2310,113 smp/jam, nilai Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,80, Tundaan lalu lintas simpang (DT1) sebesar 8,925 det/smp, Tundaan lalu lintas jalan utama (DT) sebesar 6,659 det/smp, Tundaan lalu lintas jalan minor (DT) sebesar 10,906 det/smp, Tundaan geometrik simpang (DG) sebesar 4,058 det/smp, Tundaan simpang (D) sebesar 12,983 det/smp, dan Peluang antrian (QP) rentang 25,809% - 51,185%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis simpang Pandekluwih memiliki tingkat pelayanan rata-rata tinggi, dimana nilai Derajat Kejenuhan simpang Pandekluwih melebihi nilai maksimum (>0,75), maka tidak memenuhi persyaratan dari pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
- ItemANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE (Studi kasus : SMP N 14 Purworejo)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-16) ATTIN AMARTYA AJIPengendalian proyek merupakan salah satu kegiatan dari manajemen proyek yang berperan penting dalam proyek konstruksi. Untuk analisis pengendalian biaya dan waktu proyek digunakan metode earned value dalam proyek Revitalisasi SMP N 14 Purworejo yang dilaksanakan oleh CV Widya Putra. Nilai kontrak pada proyek tersebut sebesar Rp 1.599.468.000 (satu milyar lima ratus sembilan puluh sembilan juta empat ratus enam puluh delapan ribu rupiah) dan waktu kontrak yang diberikan selama 90 hari kalender. Bangunan yang akan direvitalisasi pada proyek ini adalah ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang kepala sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang.. Metode earned value merupakan metode dengan konsep perhitungan anggaran biaya sesuai dengan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan, sehingga dapat diketahui kinerja dari proyek tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui kinerja biaya dalam Proyek Revitalisasi SMP N 14 Puworejo dengan menggunakan metode Earned Value. (2) Untuk mengetahui kinerja waktu dalam Proyek Revitalisasi SMP N 14 Puworejo dengan menggunakan metode Earned Value. (3) Untuk mengetahui perkiraan biaya penyelesaian (Budget Estimate) dan perkiraan waktu penyelesaian (Time Estimate) dalam Proyek Revitalisasi SMP N 14 Puworejo dengan menggunakan metode Earned Value. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Earned Value untuk menganalisis data proyek sehingga dapat diukur kinerja proyek termasuk kinerja biaya dan kinerja waktu. Berdasarkan data yang diterima berupa data RAB, laporan mingguan, biaya aktual, dan time schedule sampai dengan minggu ke-8, maka dilakukan analisa guna untuk mengetahui kinerja proyek sebagai tolak ukur kondisi proyek hingga akhir pelaksanaan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : (1) Nilai Cost Performance Index (CPI) dari minggu 1 sampai minggu ke 8 menunjukan nilai lebih dari 1 yang artinya biaya aktual yang dikeluarkan lebih kecil dari nilai pekerjaan yang didapat maka dapat dikatakan kinerja biayanya baik. (2) Nilai Schedule Performance Index (SPI) dari minggu 1 sampai minggu 8 menunjukan lebih dari 1 maka dapat dikatakan bahwa kinerja waktu proyek baik yaitu lebih cepat dari rencana atau kinerja waktunya baik. (3) Sesuai dengan perhitungan prediksi biaya penyelesaian pekerjaan yang tersisa atau BETC adalah Rp 477.414.508,13 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus empat belas ribu lima ratus delapan koma tiga belas rupiah). Prediksi biaya penyelesaian proyek atau BEAC adalah senilai Rp 1.046.044.058 ( satu milyar empat puluh enam juta empat puluh empat ribu lima puluh delapan rupiah). (4) Estimasi waktu penyelesaian proyek berdasarkan pernitungan nilai TE sebesar 11,50 minggu atau dibulatkan menjadi 12 minggu.
- ItemPengelolaan irigasi berbasis lima pilar modernisasi irigasi untuk peningkatan produktivitas pertanian(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-16) FAJAR SATRIATAMA SUWARDIPenelitian ini dilakukan di tiga Daerah Irigasi pada Kabupaten Batang. Meliputi Daerah Irigasi Kedung Asem, Daerah Irigasi Kupang Krompeng, Daerah Irigasi Pesantren Klethak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan modernisasi irigasi dan menganalisis produktivitas tanaman padi pada Daerah Irigasi Kabupaten Batang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah IKMI, Structural Equation Modeling, dan Analisis SWOT kemudian dilakukan perhitungan dari para responden sebanyak 45 responden yang telah mengisi kuesioner, sehingga akan diketahui nilai t-statistic, dan nilai IKMI serta strategi SWOT yang nilainya diperoleh dari kuadran SWOT. Perhitungan analisis Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi menghasilkan Daerah Irigasi Kedung Asem didapatkan angka sebesar 75,06, Daerah Irigasi Kupang Krompeng 82,81, dan Daerah Irigasi Pesantren Klethak 75,77. Maka pada Daerah Irigasi Kedung Asem dan Daerah Irigasi pesantren Klethak termasuk dalam kategori “Cukup” sehingga modernisasi irigasi ditunda selama 1-2 tahun. Sedangkan untuk Daerah Irigasi Kupang Krompeng termasuk dalam kategori “Memadai” (>80) yang berarti modernisasi dapat langsung dilakukan. Perhitungan analisis SEM terhadap produktivitas tanaman padi menghasilkan pilar 1 berpengaruh signifikan dan positif. Hasil analisis SWOT pada Daerah Irigasi Kabupaten Batang berada pada kuadran I dimana berada pada strategi Agresif (Situasi paling menguntungkan di karenakan titik tersebut berada di antara kekuatan dan peluang).
- ItemANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE (Studi kasus : SMP N 14 Purworejo)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-16) ATTIN AMARTYA AJIPengendalian proyek merupakan salah satu kegiatan dari manajemen proyek yang berperan penting dalam proyek konstruksi. Untuk analisis pengendalian biaya dan waktu proyek digunakan metode earned value dalam proyek Revitalisasi SMP N 14 Purworejo yang dilaksanakan oleh CV Widya Putra. Nilai kontrak pada proyek tersebut sebesar Rp 1.599.468.000 (satu milyar lima ratus sembilan puluh sembilan juta empat ratus enam puluh delapan ribu rupiah) dan waktu kontrak yang diberikan selama 90 hari kalender. Bangunan yang akan direvitalisasi pada proyek ini adalah ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang kepala sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang.. Metode earned value merupakan metode dengan konsep perhitungan anggaran biaya sesuai dengan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan, sehingga dapat diketahui kinerja dari proyek tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui kinerja biaya dalam Proyek Revitalisasi SMP N 14 Puworejo dengan menggunakan metode Earned Value. (2) Untuk mengetahui kinerja waktu dalam Proyek Revitalisasi SMP N 14 Puworejo dengan menggunakan metode Earned Value. (3) Untuk mengetahui perkiraan biaya penyelesaian (Budget Estimate) dan perkiraan waktu penyelesaian (Time Estimate) dalam Proyek Revitalisasi SMP N 14 Puworejo dengan menggunakan metode Earned Value. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Earned Value untuk menganalisis data proyek sehingga dapat diukur kinerja proyek termasuk kinerja biaya dan kinerja waktu. Berdasarkan data yang diterima berupa data RAB, laporan mingguan, biaya aktual, dan time schedule sampai dengan minggu ke-8, maka dilakukan analisa guna untuk mengetahui kinerja proyek sebagai tolak ukur kondisi proyek hingga akhir pelaksanaan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : (1) Nilai Cost Performance Index (CPI) dari minggu 1 sampai minggu ke 8 menunjukan nilai lebih dari 1 yang artinya biaya aktual yang dikeluarkan lebih kecil dari nilai pekerjaan yang didapat maka dapat dikatakan kinerja biayanya baik. (2) Nilai Schedule Performance Index (SPI) dari minggu 1 sampai minggu 8 menunjukan lebih dari 1 maka dapat dikatakan bahwa kinerja waktu proyek baik yaitu lebih cepat dari rencana atau kinerja waktunya baik. (3) Sesuai dengan perhitungan prediksi biaya penyelesaian pekerjaan yang tersisa atau BETC adalah Rp 477.414.508,13 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus empat belas ribu lima ratus delapan koma tiga belas rupiah). Prediksi biaya penyelesaian proyek atau BEAC adalah senilai Rp 1.046.044.058 ( satu milyar empat puluh enam juta empat puluh empat ribu lima puluh delapan rupiah). (4) Estimasi waktu penyelesaian proyek berdasarkan pernitungan nilai TE sebesar 11,50 minggu atau dibulatkan menjadi 12 minggu.
- ItemAnalisis Kekeringan dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Kabupaten Bantul(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-25) FANI ANGGRAENIKekeringan di Kabupaten Bantul menyebabkan timbulnya dampak kekeringan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran kekeringannya. Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo dan DAS Opak di Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keparahan kekeringan dan sebarannya sehingga bencana kekeringan dapat diminimalisir dampaknya dengan melihat lokasi yang beresiko terhadap kekeringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Standardized Precipitation Index (SPI) dengan menggunakan data curah hujan periode 18 tahun. Periode SPI yang digunakan adalah periode defisit 6 bulanan (SPI-6). Hasil perhitungan diplotkan dan dipetakan kedalam Arcgis dengan menggunakan data curah hujan, data titik koordinat stasiun hujan serta peta wilayah administrasi perbatasan Kabupaten Bantul untuk mengetahui sebaran kekeringannya. Analisis indeks sebaran kekeringan metode SPI pada DAS Progo dan DAS Opak Kabupaten Bantul menghasilkan indeks kekeringan terkecil yaitu -3,66 yang terjadi di bulan April Tahun 2010 pada Stasiun Hujan Karang Ploso yang berada di Kecamatan Piyungan. Hasil analisis peta sebaran kekeringan pada DAS Progo dan DAS Opak Kabupaten Bantul diperoleh hasil rerata bahwa semua wilayah di Kabupaten Bantul termasuk dalam kategori kekeringan normal sehingga tingkat kekeringannya rendah. Kekeringan tertinggi banyak terjadi pada bulan Juni dan bulan Juli akan tetapi kekeringan tidak terjadi pada Tahun 2017
- ItemEVALUASI KINERJA JALAN PERKOTAAN (Studi Kasus: Jalan Kyai Brengkel, Purworejo)(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-01-25) PEKIK UBAYA SAKTIPasar Purworejo yang berlokasi di Jalan Kyai Brengkel, diresmikan pada Selasa, 22 Februari 2022. Seiring dengan diresmikannya pasar tersebut, maka mengakibatkan timbulnya bangkitan dan tarikan perjalanan ke Pasar Purworejo yang akan berpengaruh pada kinerja jalan perkotaan di jalan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tingkat pelayanan jalan yang disebabkan penggunaan ruang jalan yang tidak sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja jalan perkotaan pada kondisi saat ini dan mencari solusi maupun kondisi terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja jalan perkotaan di Jalan Kyai Brengkel, Purworejo. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah geometri jalan, lingkungan, arus dan komposisi lalu lintas, serta jumlah penduduk untuk menentukan nilai derajat kejenuhan sebagai indikator kinerja jalan perkotaan di jalan. Analisis kinerja jalan perkotaan mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI, 2023). Hasil analisis menunjukkan kinerja jalan perkotaan dengan nilai derajat kejenuhan (𝐷𝐽) pada kondisi saat ini 0,30. Tingkat pelayanan jalan termasuk kelas B (0,20-0,44). Nilai kecepatan tempuh (𝑉𝑇) sebesar 33 km/jam. Nilai waktu tempuh (𝑊𝑇) sebesar 0,03 jam atau 1,8 menit. Solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja lalu lintas di Jalan Kyai Brengkel, Purworejo adalah penerapan dua arah.
- ItemANALISIS CURAH HUJAN PEMODELAN DERET WAKTU DAS LUK ULO KABUPATEN KEBUMEN(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-02-05) ARUM FEBRIADIPenelitian ini dilakukan di tiga stasiun hujan pada Daerah Aliran Sungai Luk Ulo yaitu Stasiun Kaligending, Karanggayam dan Alian. Luas wilayah DAS 675,53 km2 yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara administrasi meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data curah hujan, menguji kesesuaian peramalan, dan membandingkan hasil uji dengan nilai aktual. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Single Moving Average kemudian dilakukan perhitungan prediksi curah hujan mendatang pada DAS Luk Ulo sehingga akan diketahui nilai terkecil dan besarnya puncak dari curah hujan serta akan diketahui nilai perbandingannya dengan memperhatikan perhitungan kesalahan prediksi peramalan. Hasil uji konsistensi curah hujan dari tiga stasiun memenuhi syarat dan dapat dikatakan konsisten. Perhitungan peramalan curah hujan dengan metode Single Moving Average pada stasiun Kaligending menghasilkan nilai MAPE 39,75%, stasiun Karanggayam 35,46%, stasiun Alian 34,69%. Analisis kesesuaian peramalan dengan menghitung rata-rata MAPE sebesar 36,63%, nilai tersebut berkisar di 20-50% maka dikatakan kesesuaian peramalan memiliki kemampuan peramalan yang layak. Perbandingan nilai uji dengan nilai aktual menghasilkan nilai error paling tinggi yaitu 562,33 mm, serta nilai error terendah dengan nilai 13,00 mm, serta selisih rata-rata tiga stasiun yaitu 141,63 mm.
- ItemAnalisis Modernisasi Irigasi Dengan Metode SEM dan Analisis SWOT di Daerah Irigasi Kabupaten Bantul(Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2024-02-05) CHAMAL DWI CAHYONOPenelitian ini dilakukan di empat Daerah Irigasi pada Kabupaten Bantul. Meliputi Daerah Irigasi Dokaran, Daerah Irigasi Canden, Daerah Irigasi Madean, Daerah Irigasi Pijenan . Kinerja yang kurang optimal disebabkan oleh beberapa hal yaitu keandalan air irigasi dan penyadapan liar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan modernisasi irigasi, menganalisis produktivitas tanaman padi pada Daerah Irigasi Kabupaten Bantul, dan menganalisis strategi atau solusi untuk kedepannya agar modernisasi irigasi dapat berjalan lebih baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Structural Equation Modeling, IKMI dan Analisis SWOT. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data primer yang berupa angket atau kuisioner dan data sekunder yang berupa peta lokasi daerah irigasi di Kabupaten Bantul (Daerah Irigasi Dokaran, Daerah Irigasi Canden, Daerah Irigasi Madean, Daerah Irigasi Pijenan). Berdasarkan analisa SEM dapat disimpulkan bahwa pilar 1 Penyediaan Keandalan Air Irigasi dan pilar 4 Institusi Pengelola Irigasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas tanaman padi. Berdasrkan analisa IKMI Daerah Irigasi Dokaran, Daerah Irigasi Madean, Daerah Irigasi Pijenan termasuk dalam kategori memadai artinya modernisasi dapat diterapkan namun Daerah Irigasi Canden didapatkan hasil berbeda Daerah Irigasi Canden termasuk dalam kategori cukup artinya modernisasi ditunda selama 1-2 tahun untuk dilakukan penyempurnaan terlebih dahulu. Berdasarkan hasil analisis SWOT pada Daerah Irigasi Kabupaten Bantul terletak pada kuadran I dimana stakeholder yang mempunyai wewenang dalam pengelolaan Daerah Irigasi untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang yang tersedia.
- ItemANALISIS CURAH HUJAN PEMODELAN DERET WAKTU DAS LUK ULO KABUPATEN KEBUMEN(PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO, 2024-02-05) ARUM FEBRIADIPenelitian ini dilakukan di tiga stasiun hujan pada Daerah Aliran Sungai Luk Ulo yaitu Stasiun Kaligending, Karanggayam dan Alian. Luas wilayah DAS 675,53 km2 yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara administrasi meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data curah hujan, menguji kesesuaian peramalan, dan membandingkan hasil uji dengan nilai aktual. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Single Moving Average kemudian dilakukan perhitungan prediksi curah hujan mendatang pada DAS Luk Ulo sehingga akan diketahui nilai terkecil dan besarnya puncak dari curah hujan serta akan diketahui nilai perbandingannya dengan memperhatikan perhitungan kesalahan prediksi peramalan. Hasil uji konsistensi curah hujan dari tiga stasiun memenuhi syarat dan dapat dikatakan konsisten. Perhitungan peramalan curah hujan dengan metode Single Moving Average pada stasiun Kaligending menghasilkan nilai MAPE 39,75%, stasiun Karanggayam 35,46%, stasiun Alian 34,69%. Analisis kesesuaian peramalan dengan menghitung rata-rata MAPE sebesar 36,63%, nilai tersebut berkisar di 20-50% maka dikatakan kesesuaian peramalan memiliki kemampuan peramalan yang layak. Perbandingan nilai uji dengan nilai aktual menghasilkan nilai error paling tinggi yaitu 562,33 mm, serta nilai error terendah dengan nilai 13,00 mm, serta selisih rata-rata tiga stasiun yaitu 141,63 mm